Takut Berat Badan Naik Setelah Berhenti Merokok?

Ilustrasi Rokok
Sumber :
  • istockphoto
VIVAlife - Banyak orang takut berat badan naik setelah berhenti merokok. Padahal, para peneliti menemukan bahwa kenaikan berat badan seseorang setelah berhenti merokok tidak akan mengurangi harapan hidup mereka. 

Peneliti Jepang menemukan orang yang berhenti merokok tidak menghadapi peningkatan risiko kematian bila berat badan mereka bertambah setelah berhenti merokok. 

Peneliti menemukan, orang yang naik lebih dari 2 kilogram setelah berhenti merokok masih memiliki 26 persen risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan perokok. 

"Perokok yang berhenti merokok memiliki risiko kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan perokok tanpa perubahan berat badan," kata Dr Hisako Tsuji, dari Departemen Promosi Kesehatan di Moriguchi City, Jepang, dan penulis utama studi ini, seperti dilansir laman Daily Mail, 19 November 2014.

Para ilmuan percaya nikotin dapat mempercepat metabolisme yang membakar kalori pada kecepatan rata-rata. Rata-rata orang naik berat badan setelah berhenti merokok adalah 13 kilogram, menurut studi U.S yang diterbitkan di bulan Mei. Ketika seorang berhenti merokok, nafsu makan, dan selera makan mereka membaik dan menggoda mereka untuk makan. 

Sebagai bahan dari studi saat ini, peneliti membandingkan kematian dari 1.305 orang dewasa Jepang yang berhenti merokok dengan kematian 2.803 perokok Jepang. Peserta di kedua kelompok adalah 65 persen pria dengan usia rata-rata 54 tahun. Penemuan mereka pada didasari dari check up dan tindak lanjut di taun 1997 sampai 2013 pada Pusat Pemeriksaan Kesehatan kota Moriguchi di Osaka, Jepang. 

Mereka membagi orang-orang yang telah berhenti merokok menjadi tiga kelompok. 362 orang yang tidak menambah berat badan setelah berhenti, 458 yang naik berat badan tidak lebih dari 2 kilogram, dan 485 yang naik lebih dari 2 kilogarm.

Dibandingkan dengan kematian para perokok, perokok yang berhenti dan tidak mengalami kenaikan berat badan memiliki risiko 34 persen lebih rendah untuk meninggal, sementara yang naik kurang dari 2 kilogram memiliki 49 persen risiko kematian lebih rendah, dan yang naik lebih dari 2 kilogram memiliki 26 persen risiko kematian lebih rendah. 
Jokowi Diisukan Pindah Partai, Budi Arie: Warnanya Tunggu

Penelitian tersebut disesuaikan dengan memperhitungkan usia, jenis kelamin, hipertensi, diabetes, dan hiperlipidemia atau penyakit yang ditandai oleh tingginya tingkat lemak dalam darah. Penelitian ini dipresentasikan pada American Heart Association Scientific Sessions 2014.  
Investasi Microsoft di Indonesia Terbesar dalam Sejarah

Putusan Mahkamah Konstitusi

Suara Nasdem Naik Ilegal di Dapil IX Jawa Barat, Gerindra Minta Pemilu Ulang di 53 Kecamatan

Partai Gerindra meminta kepada Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memerintahkan KPU RI  melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 53 Kecamatan pada Kabupaten Majalengka dan K

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024