Ini Tantangan BPOM dalam Memantau Obat Tak Resmi

Roy Sparringga
Sumber :
  • VIVA / Dhea Amanda
VIVA.co.id
4 Juta Makanan Impor Ilegal Gagal Tersebar di Pasar
- Perkembangan teknologi, kini memungkinkan banyak produsen obat-obatan dan berbagai jenis makanan, dari luar maupun dalam negeri, memasarkan produk mereka, lewat dunia maya dengan  menyasar konsumen dari Indonesia.

UKM Kuliner di Yogya Banyak Belum Kantongi Sertifikat Halal

Padahal, belum tentu obat-obatan dan makanan tersebut, lolos uji coba dan pemeriksaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sebagai otoritas resmi yang dapat menyatakan produk ini dapat beredar di negara kita.
Natal dan Tahun Baru, BPOM Awasi Produk Pangan Kedaluwarsa

 

Hal ini dirasa sebagai salah satu tantangan berat bagi BPOM menurut Roy Sparringa, M.App, Sc, kepala lembaga negara itu, saat diwawancarai VIVA.co.id beberapa waktu lalu.

“Globalisasi membuat segalanya terasa lebih dekat dan cepat. Teknologi distribusi mereka, kini makin maju, terlebih di aspek perdagangan obat dan makanan. Soalnya pedagang dan pembeli, kini tak lagi harus bertatap muka untuk melakukan transaksi,” saat ditemui di kantornya, di kawasan Percetakan Negara, Jakarta Timur.
 
Hal inilah yang kini menjadi konsentrasi BPOM, untuk dapat memantau jalur perdagangan online, yang bisa saja terjadi antar kota, pulau, negara, bahkan benua.

Meski sulit, pihaknya terus melakukan berbagai upaya, untuk memetakan hulu dari industri invisible ini, agar dapat terus dipantau peredarannya, sebelum dan sesudah produk itu diedarkan.

“Kami juga akan memetakan jalur pengiriman yang mereka gunakan, yakni dermaga, pelabuhan besar-kecil, dan juga bandara. Ini semua menjadi pusat datangnya barang-barang yang belum tentu terjamin mutu dan kualitasnya. Jika kami temukan tindak curang dan nakal, tentu kami tindak tegas dengan memberi sanksi,” ujar adik penyanyi Helen Sparringga itu.

![vivamore="Baca Juga :"]



 

[/vivamore]
Seorang tenaga medis menunjukkan vaksin campak

Atasi Peredaran Vaksin Palsu, Kewenangan BPOM Diperluas

Diharapkan pemerintah, asosiasi sektor kesehatan, masyarakat membantu

img_title
VIVA.co.id
29 Juli 2016