Tujuh Panduan Ajarkan Anak Toleransi

Ilustrasi perbedaan suku dan ras
Sumber :
  • Pixabay/ Alexas_Fotos

VIVA.co.id – Hidup di negara yang penuh dengan keragaman, beda suku, beda agama, beda bahasa, tentu bukanlah hal yang mudah. Di sinilah peran orangtua dituntut untuk bisa mengajarkan pada buah hati, bagaimana cara menghargai perbedaan.

Ini, tentu menjadi penting bagi orangtua untuk mulai menanamkan toleransi pada anak. Sejak ini, rasa toleransi harus mulai ditanamkan. Dan bukan hal yang mudah mengajarkan anak mengerti tentang perbedaan. Dan bukan cara yang mudah pula mengajarkan anak untuk menerima perbedaan.

Agar si kecil bisa menanamkan sikap toleransi, psikolog Tari Sandjojo memberikan tujuh panduan saat ditemui di FX Sudirman, Jakarta, Selasa, 29 November 2016.

1. Menjadi panutan

Sebagai orangtua harus memiliki kesadaran penuh bahwa anak akan meniru atau mengikuti orangtua. Seringkali, tanpa sadar orangtua pernah mengucapkan hal-hal berbau SARA, apakah ketika mengobrol dengan pasangan, dengan teman, atau ketika berbicara di telepon.

2. Saling Menghormati

Memghormati anak dan anggota keluarga lain sebagai individu dengan orangtua berbeda. Anda pasti tanpa disadari pernah mengabaikan apa yang disuarakan anak. Misalnya ketika akan pergi, anak memilih untuk memakai satu pakaian yang disukainya tapi Anda menolak dengan mengatakan, 'Kok pakai baju itu? Itu jelek'.

3. Meniru

Sadari ada periode anak meniru. Jangan panik tapi sampaikan apa yang berlaku dalam keluarga. Inilah saat Anda memberikan pemahaman nilai-nilai apa yang dipegang dalam keluarga.

4. Ajarkan Lewat Buku

Pilih buku, film, atau permainan yang menunjukkan penghargaan terhadap perbedaan. Apalagi di era digital yang lebih memudahkan dalam mencari video atau permainan dengan gadget.

5. Kembangkan percaya diri anak

Ingatlah, anak tidak akan menghargai orang lain kalau dia tidak menghargai dirinya sendiri. Karenanya, anak harus tahu apa nilai lebih dari dirinya, di mana kelebihannya. Sehingga ketika ada prilaku yang beda, dia tidak langsung bereaksi tidak suka tapi berusaha memahami. Reaksi benci biasanya muncul karena tidak memahami perbedaan itu.

6. Libatkan anak dalam kegiatan yang berhadapan dengan berbagai hal

Pertemukan anak dengan banyak orang dan berbagai hal. Umumnya anak yang terbiasa berteman dengan anak berkebutuhan khusus, dia akan lebih bisa menghargai orang lain.

Soal Pembubaran Kegiatan Ibadah Berujung Kekerasan di Tangsel, Ini Kata Kemenag

7. Belajar tentang budaya dan tradisi berbeda

Indonesia dikenal dengan keberagaman budaya dan tradisinya. Jadi ini adalah hal umum di Indonesia.

Pesan Idul Fitri Kapolri: Dalam Perbedaan Tercipta Indahnya Toleransi
Sekjen Solmet Kamaludin,SE bersama Ketum Solmet Silfester Matutina,SH dan Presiden Jokowi di Acara Rembugnas SOLMET di Bogor.

Pembubaran Ibadah Rosario Mahasiswa Katolik di Tangsel Dinilai Tak Mencerminkan Ajaran Islam

Pembubaran mahasiswa Katolik pada Universitas Pamulang yang tengah beribadah Rosario di Tangerang Selatan, Banten, oleh Ketua RT dan oknum masyarakat dikecam.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024