Botol Minum Isi Ulang Potensi Simpan Bakteri Toilet

Ilustrasi botol plastik
Sumber :
  • Pixabay/techmania

VIVA.co.id – Agar ramah lingkungan, biasanya orang memilih membawa botol minuman sendiri yang bisa di isi ulang.

Pegawai Kantin Ditangkap karena Campur Kotoran Manusia ke Makanan

Tapi sadarkah Anda jika botol minum isi ulang yang kita konsumsi setiap hari ternyata mengandung banyak bakteri yang tak terjangkau saat dibersihkan?

Dilansir dari laman Huffington Post, data yang dikumpulkan pada tahun 2016 menyebutkan bahwa botol minum isi ulang memiliki banyak organisme mikro seperti kuman dan bakteri. Data tersebut menyebutkan bahwa setelah melalui penelitian lebih lanjut, mikroorganisme tersebut memiliki kesamaan dengan bakteri yang ada di dudukan toilet.

Pabrik Cemilan di Lumajang Digerebek, Diduga Gunakan Telur Busuk

Dalam pemeriksaan ini, peneliti mengumpulkan 12 sampel dari tiga jenis botol air yang tidak dicuci selama seminggu. Mereka menganalisis sampel tersebut di laboratorium dan menemukan beberapa botol memiliki sekitar 300.000 unit pembentuk koloni bakteri per sentimeter persegi.

Sebagai perbandingan, peneliti juga memeriksa sebuah mainan hewan peliharaan. Rata-rata, memiliki kurang dari 3.000 bakteri per sentimeter persegi.

Satu Orang Meninggal Dunia Akibat Terinveksi Bakteri E Coli

Meski penemuan tersebut terdengar mengerikan, namun penelitian ini masih berstatus peer-review dalam jurnal penelitiannya, artinya penelitian tersebut belum melewati pengujian yang kuat, sehingga hampir tidak definitif.

Namun, penelitian ini seakan menguatkan penelitian sebelumnya soal botol minum yang tidak dicuci merupakan sarang kuman.

Penelitian sebelumnya (tahun 2002) yang diterbitkan dalam Canadian Journal of Public Health, menyebutkan bahwa hampir dua pertiga dari sampel yang diambil dari botol minum yang tidak dicuci ternyata memiliki tingkat bakteri yang melebihi pedoman air minum yang bersih. Kemungkinan sumber kontaminasi dari tangan anak-anak.

Penelitian tersebut melibatkan pemeriksaan lebih dari 70 sampel air dari botol siswa sekolah dasar, beberapa di antaranya digunakan kembali tanpa dibersihkan.

"Cuci tangan yang tidak memadai dan tidak tepat setelah siswa menggunakan fasilitas kamar mandi dapat mengakibatkan pencemaran bakteri Koliform Fekal di daerah kelas," tulis para penulis penelitian.

Koliform Fekal adalah bakteri yang sering dijadikan indikator adanya bakteri patogen lain pada air seperti virus, protozoa, dan parasit. Selain itu, bakteri pembusuk ini juga memproduksi bermacam-macam racun seperti indol dan skatol yang dapat menimbulkan penyakit bila jumlahnya berlebih di dalam tubuh.

Ilustrasi air minum.

Miris, 7 dari 10 Rumah Tangga Indonesia Masih Konsumsi Air yang Terkontaminasi Bakteri

Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) Kementerian Kesehatan menyebutkan 7 dari 10 rumah tangga Indonesia mengonsumsi air minum dari infrastruktur terkontaminasi.

img_title
VIVA.co.id
29 September 2023