Teknologi Virtual Reality Kini Bisa Atasi Fobia

Menceritakan kisah horor dapat membuat anak takut dan trauma yang berkepanjangan.
Sumber :
  • Pixabay/Esudroff

VIVA.co.id – Teknologi Virtual Reality (VR) cenderung dianggap hanya sebagai kebutuhan permainan belaka. Namun, siapa sangka, VR mampu membantu mengatasi beberapa penyakit melalui terapi rutin.

VR bekerja dengan proyeksi komputer efek tiga dimensi, untuk melihat lebih nyata pada gambar dan juga diberikan pendengaran dengan headset, agar sensasinya lebih terasa. Meski dikenal untuk bermain, teknologi VR sangat membantu dalam beberapa terapi kesehatan.

Berikut daftar manfaat kesehatan teknologi VR, dikutip dari laman Medical Daily.

1. Fobia

Rasa takut berlebih pada sesuatu bisa diatasi dengan teknologi VR. Paparan pada rasa takut melalui terapi teknologi VR, ternyata dapat menyembuhkan fobia. Studi dari Barcelona University menemukan bahwa pengalaman memakai VR dapat menurunkan angka ketakutan secara signifikan. Tentu, pemakaiannya harus di bawah arahan tenaga medis.

2. Autis

Peneliti dari Newcastle University, Inggris, baru-baru ini merilis sebuah program perawatan untuk anak autis. Di mana, hasil yang didapatkan, anak-anak autis tersebut mampu meredam rasa takutnya usai penggunaan VR, sebagai bentuk adaptasinya.

3. Ketergantungan

Keinginan untuk menahan ketagihan bagi para pengguna narkoba, memang sangat sulit. Tapi, terapi VR bisa menjadi solusi. Studi dari University of Houston Graduate College of Social Work, menemukan stimulasi kondisi oleh VR, mampu meringankan rasa ketagihan drugs addict.

Sudah Dewasa Tapi Masih Takut Gelap, Normalkah?

4. Glaukoma

Studi menemukan VR mampu meningkatkan keseimbangan pada penderita glaukoma lebih baik dengan angka 30 hingga 40 persen. Glaukoma merupakan penyakit mata kronis yang membuat penderitanya berisiko jatuh karena kurangnya keseimbangan. (one)

Lima Phobia Aneh Berkaitan dengan Makanan
Ilustrasi stres, sakit

Gejala dan Cara Mengatasi Ergophobia, Ketakutan pada Pekerjaan

Ergophobia terjadi saat seseorang merasakan ketakutan yang terjadi terus-menerus secara tidak normal pada pekerjaan.

img_title
VIVA.co.id
22 September 2021