- Pixabay/Anqa
VIVA.co.id – Menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi untuk mengendalikan angka kelahiran rupanya jarang dipilih oleh kebanyakan pasangan.
Alasannya beragam. Salah satunya adalah soal kenyamanan ketika bercinta. Menurut data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2012, hanya 4,7 persen pria yang menggunakan alat kontrasepsi, namun yang memilih menggunakan kondom tercatat hanya 2,5 persen.
Sementara itu, menurut data Durex Global Sex Survey, menyebutkan bahwa 30 persen responden enggan menggunakan kondom karena kondom dianggap mengurangi kenikmatan, terasa tebal, tidak alami dan berbau lateks.
Spesialis Andrologi, dr. Heru H. Oentoeng, Sp.And, mengungkapkan bahwa semua alat kontrasepsi termasuk kondom memang memiliki kelemahan.
"Salah satu kelemahan alat kontrasepsi kondom itu memang (terasa seperti) ada hambatan, jadi tidak terasa natural. Kalau lihat perkembangannya, dulu itu mulai dari kulit kura-kura, cula, sampai teknologi yang modern dengan lateks," jelas dia dalam peluncuran Durex Invisible, di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Mei 2017.
Padahal, menurutnya, kondom menawarkan perlindungan paling aman dari infeksi menular seksual dengan memberikan halangan fisik guna mencegah pertukaran air mani, cairan vagina ataupun darah antara pasangan.
Lebih lanjut Oentoeng menyebutkan bahwa memilih cara kondom juga sangat penting untuk memberikan kenyamanan kedua pasangan.
"Memilih kondom yang tepat sangat penting ukurannya harus pas dan memberikan rasa nyaman. Terlebih lagi, pasangan harus tahu cara menggunakan kondom dengan benar," ujarnya. (ase)
Banyak Bekas Kondom Berserakan, Pemprov Jakarta Dirikan Posko di RTH Jakbar
Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, mendirikan posko keamanan di sekitar Ruang Terbuka Hijau (RTH), di Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat. Usai ditemukan banyak kondom bekas.
