3 Hal Penentu Keberhasilan Pengobatan Kanker

Ilustrasi wanita .
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian tertinggi di dunia. Meski demikian, bukan berarti penderita kanker tidak memiliki harapan hidup sama sekali.

Kate Middleton Jalani Kemoterapi Preventif, Benarkah Bisa Bunuh Sel Kanker 100 Persen?

Selain segera mendeteksi sejak dini, keberhasilan pengobatan kanker juga ditentukan oleh beberapa faktor. Dokter onkologi dari Parkway Cancer Center (PCC) Singapura, Dr. Ang Peng Tiam menyebutkan ada tiga hal yang menentukan keberhasilan pengobatan kanker.

"Yang pertama adalah dokter dan ilmu pengetahuan medis. Artinya, seberapa besar ilmu pengetahuan medis dari dokter yang menangani," kata Ang, saat temu media di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat 3 November 2017.

Didiagnosis Kanker Pasca Operasi, Kate Middleton Jalani Kemoterapi

Tetapi, dokter dan ilmu pengetahuan medis ini hanya satu komponen saja. Komponen kedua yang tak kalah penting adalah mental pasien. Seberapa kuat dirinya mau berjuang melawan kanker itu.

"Ada tekad mau melawan kanker, saya ingin hidup. Jadi, walaupun tidak nafsu makan, tetap memaksakan makan, merasa lelah tapi tetap mau bergerak dan sedikit berolahraga," imbuh Ang.

Akupunktur Sebagai Pengobatan Paliatif Kanker

Di sinilah peran keluarga juga sangat dibutuhkan. Keluarga diharapkan dapat terus menyemangati pasien agar mau sama-sama menghadapi penyakitnya.

Komponen ketiga adalah campur tangan dari Yang Maha Kuasa. Bagaimana pun canggihnya teknologi pengobatan, atau seberapa bagusnya dokter yang menangani, tetap saja takdir yang akan menentukan seorang pasien bisa bertahan hidup atau tidak.

"Ketika pasien sembuh, bukan dari dokternya. Dokter hanya satu bagian dari kesembuhan," kata And.

Begitu pula, ketika pasien tidak bisa selamat, bukan sepenuhnya merupakan kesalahan dokter. Seringkali, pasien masih memiliki kekhawatiran yang tinggi setelah selesai pengobatan.

Batuk sedikit saja sudah merasa jika kanker merambat ke tenggorokan, pinggang sakit kemudian menganggap kanker pindah ke tulang. Tetapi, seiring berjalannya waktu, imbuh Ang, pasien akan semakin menerima dan tidak lagi merasa khawatir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya