- VIVA.co.id/Rintan Puspitasari
VIVA – Minum kopi bagi sebagian masyarakat saat ini sudah dianggap sebagai gaya hidup modern. Tetapi, bagi sebagian lainnya beranggapan bahwa tren minum kopi saat ini justru menjadi kesempatan untuk bisa meracik minuman hitam ini sesuai selera.
Dari meminta bantuan barista hingga meraciknya sendiri di rumah, para penikmat kopi tahu persis jenis kopi apa yang mereka suka.
Nah, untuk belajar membuat kopi sendiri ataupun mendapatkan rasa kopi yang sesuai, cara manual brew bisa jadi pilihan. Seperti misalnya dengan metode V60 ataupun dengan Cafflano. Kedua metode ini memiliki kelebihan masing-masing yang akan cocok untuk jenis kopi tertentu.
Seperti dijelaskan Mimi dari Indonesia Coffee Academy yang ditemui di sela acara Shoppe x Anomali, Menteng, Jakarta Pusat.
"Kalau mau ubah rasa mainin temperatur (air). Agak asam suhu turunin, biar enggak pahit dan asemnya turun. Kalau enggak punya pengatur suhu, tunggu empat menit," kata Mimi.
Selain memperhatikan suhu, dalam metode manual brew juga perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini, seperti rasio kopi, tingkat halus kasar kopi, agitasi, dan proses pembuatan.
"Untuk manual brew rasio 1:15, 1 gram kopi untuk 15 mililiter air, temperatur 88 maksimal 96 derajat celsius," ujarnya.
Mimi juga menjelaskan apa yang membedakan metode cafflano dengan V60, jika ingin mendapatkan rasa kopi khas, dan mendapatkan after taste yang bersih, metode cafflano bisa dijadikan pilihan. Kopi yang digunakan dengan metode ini biasanya dari daerah Sumatra.
"Kalau V60 buat rasa kopi lebih asam. Cocok untuk kopi dari Jawa, Bali," ujarnya.
Menguak Kepopuleran Kedai Kopi, Ini Tantangan dan Peluangnya
Coffee shop atau kedai kopi merupakan tempat yang populer bagi masyarakat untuk bersantai, bekerja, atau berkumpul dengan teman-teman.
