Amankah Konsumsi Kolak Saat Buka Puasa untuk Penderita Diabetes?

Kolak pisang dan ubi
Sumber :
  • Cookpad/Elyanied

VIVA Kuliner – Kolak menjadi salah satu menu khas berbuka puasa yang seringkali terhidang di meja saat adzan Maghrib tiba. Rasanya yang manis dan gurih membuat kolak begitu digemari. Selain itu rasa manisnya juga disebut bisa mengembalikan energi yang hilang setelah puasa tanpa makan dan minum seharian. 

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

Meski demikian, banyak anggapan, konsumsi kolak juga bisa membahayakan kesehatan jika berlebihan. Lalu, seperti apa tips sehat mengkonsumsi kolak? 

"Konsumsi kolak salah satu cara berbuka puasa karena kandungan gulanya dapat menggantikan kandungan gula yang kurang dalam tubuh selama puasa tapi diingat konsumsinya tidak boleh berlebihan karena dapat menimbulkan lonjakan gula dalam tubuh," kata  Spesialis Gizi Klinik, Dr.dr. Verawati Sudarma, M.Gizi, SpGK dalam program Hidup Sehat tvOne, Jumat 31 Maret 2023.

5 Tips Ampuh untuk Hilangkan Lemak Perut yang Bikin Susah Gerak

Namun bagi mereka yang memiliki masalah gula darah tinggi atau orang dengan diabetes perlu waspada dalam mengonsumsi kolak. Sebab kandungan gula dalam kolak yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

"Tidak boleh dikonsumsi yang punya gula darah tinggi. Satu mangkok kolak mengandung 10-15 persennya mengandung gula baik gula merah, aren atau gula putih. 20 gram gula dalam satu mangkoknya tentunya akan berpengaruh terhadap asupan gula harian,"kata dia.

Kolak pisang dan ubi

Photo :
  • Cookpad/Elyanied

Lebih lanjut dijelaskan Vera bahwa untuk asupan gula harian wanita dalam satu hari adalah sebesar 25 gram sementara untuk pria adalah sebesar 36 gram. Jika mengonsumsi satu mangkok kolak, maka asupan gula harian wanita sudah terpenuhi.

"Satu mangkok sudah hampir mencukupi asupan gula pada wanita, 1 mangkok kolak pria setengah. Konsumsi berlebihan tinggi kandungan gula dalam darah. Kandungan gula tinggi dalam darah risiko diabetes. Cenderung naik setelah konsumsi kolak bagi penderita diabetes,"kata dia.

Untuk itu, Vera menyarankan ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi kolak untuk berbuka puasa. Pertama jangan konsumsi kolak bersamaan dengan makan besar, mengingat satu mangkok kolak setara dengan 200 kalori.

Kedua, bisa tambahkan jeli atau agar dalam kolak. Hal ini untuk dapat menambah serat sehingga khasiat serat dari jeli atau agar tersebut bisa menurunkan kadar gula darah. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya