Sekolah Ini Gelar Wisuda Khusus untuk Siswa yang Koma

Ilustrasi raih gelar sarjana
Sumber :
  • Pixabay/ Violey

VIVA.co.id – Dalam setahun, setiap sekolah biasanya hanya sekali menggelar wisuda. Namun, ada yang berbeda dengan sekolah yang satu ini. Sekolah ini mengadakan perayaan wisuda kedua untuk seorang siswa yang tidak bisa hadir pada hari wisuda sesungguhnya karena koma.

Viral Penjual Martabak Beli Rumah Pakai Uang Koin, Ternyata Nabungnya Butuh Waktu Segini

Seorang siswa bernama Scott Dunn seharusnya menghadiri wisuda yang diadakan East Juniata High School, di McAlisterville, Pennsylvania, pada 25 Mei 2016. Tapi pada 22 Mei, dalam sebuah perjalanan, Dunn mengalami kecelakaan mobil yang membuatnya koma. Keadaan tersebut membuatnya harus kehilangan hari terbesar dalam kehidupannya.

“Saya ingat terbangun di rumah sakit dan bertanya kepada Ibu saya, hari apa ini? Ia mengatakan sekarang tanggal 28,” kata Dunn seperti dikutip The Huffington Post. “Hal pertama yang saya katakan, ‘Saya tidak bisa ikut wisuda’.

Kisah Inspiratif dari Anak Santri, Ciptakan Produk Pangan untuk Solusi Kesehatan

Saat Kepala Sekolah East Juniata, Benjamin Fausey, mendengar bahwa Dunn telah sadar dari koma, ia memberitahu Dunn dan ibunya, Karen, bahwa sekolah ingin mengadakan sesuatu yang spesial untuknya

Benar saja, pada 14 Juni 2015, tiga minggu setelah siswa lannya diwisuda, 50  senior dari kelas wisuda Dunn yang berjumlah 80, terlihat mengenakan toga untuk kedua kalinya dalam seremonial.

Kisah AO PNM, Keluar Zona Nyaman untuk Beri Kenyamanan Keluarga

“Ini seperti reuni,” ujar seorang guru sambil menangis bahagia.

Fausey mengatakan, Dunn memimpin teman-temannya menjalani prosesi Pemindahan Tali Toga, dan Dunn berjalan di atas panggung untuk mendapatkan ijazahnya. Tepuk tangan pun meledak seketika saat Dunn mendapatkan ijazahnya.

“Pada seremoni pertama saya berbicara tentang ketekunan Anda,” ujar Fausey saat seremoni khusus untuk Dunn. “Ini karena ketekunan yang membuat Scotty di sini bersama kita hari ini.”

Para siswa kemudian membentuk lingkaran mengelilingi Dunn setelah seremoni, dan mereka semua melempar topi toganya ke udara.

“Saya terkesan,” kata Dunn. “Saya tidak tahu bagaimana mesti menjelaskannya, saya terkesan saat tahu bahwa orang-orang ini yang ada di belakang saya."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya