Mencicip Nikmatnya Teh Aroma Beras Panggang dan Fermentasi

Pantjoran Tea House
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Rintan Puspitasari

VIVA.co.id – Bagi mereka yang kerap melewati jalanan Glodok, atau pun arah ke Kota Tua, pasti dengan mudah menemukan tempat ini. Tempatnya cukup strategis, ada tepat di bagian sudut dan menghadap ke jalanan dari arah Gajah Mada.

SKENA Jadi Ajang Berbagi Wawasan Bagi UMKM

Dulunya tempat ini, merupakan toko obat dengan nama Apotheek Chung.Hwa, dan merupakan gedung pertama di mulut pintu gerbang kawasan inti Kota Tua Jakarta. Bahkan, pemerintah merekomendasikan tempat ini untuk masuk ke dalam situs warisan dunia.

Gedung cagar budaya milik perseorangan ini, kemudian disewa Jakarta Old Town Revitalization Corporation (JOTRC) untuk direvitalisasi. Dan, setelah 16 bulan memasuki masa revitalisasi, CEO JOTRC, Lin Che Wei meresmikan gedung ini pada 15 Desember 2015, yang kemudian difungsikan sebagai rumah teh, dengan nama Pantjoran Tea House.

Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Pertama kali memasuki tempat ini, nuansa China kental terasa dari interior di dalamnya. Seperti partisi kayu berornamen pola khas China, bangku thonet khas Kopitiam, serta meja kecil.

Terbagi atas dua lantai, dengan bagian merokok dan berpenyejuk ruangan, pengunjung bebas memilih, apakah ingin melihat wara wiri kendaraan dari atas gedung, atau tidak.

Mitos atau Fakta Minum Teh Saat Berbuka Puasa Bisa Merusak Ginjal

Meski terletak di salah satu sudut tersibuk di kawasan Glodok, jangan dikira tempat ini akan terasa ramai, berisik, dan tidak nyaman. Tapi justru sebaliknya, saat masuk seakan memasuki dunia lain, begitu tenang, hening, dan nyaman, yang bahkan jika satu tutup botol jatuh bisa langsung menjadi pusat perhatian.

Meski bernama Tea House (Rumah Teh), tidak serta merta makanan berat tidak akan dijumpai di sini. Karena, selain bisa mencicipi beragam jenis teh, pengunjung juga bisa menikmati makanan khas peranakan.

Karena, jenis teh yang ditawarkan cukup banyak, dengan rasa yang mungkin bagi sebagian orang tidak akan terasa akrab di lidah, sebaiknya tanya ke pelayan di sana, untuk menentukan teh yang sesuai selera kita.

Teh yang disediakan mulai dari China, Jepang, Indonesia, serta Inggris. Teh-teh di sini didatangkan langsung dari China melalui supplier yang ada di Jakarta. Teh yang menjadi favorit di sini adalah teh jasmine dan Genmaicha.

"Genmaicha banyak dipesan, karena ada perpaduan ocha (teh hijau) dengan aroma beras panggang," jelas Septian, Captain dari Pantjoran Tea House pada VIVA.co.id, Selasa 3 Januari 2017 di Jakarta Barat.

Selain itu, teh Jasmine juga menjadi favorit pengunjung lainnya. Hal ini, karena jasmine bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan membuatnya merasa lebih rileks.

Tapi jangan terkejut, jika teh yang tersaji nantinya tidak terasa manis seperti teh pada umumnya. Karena, menurut Septian, rasa teh sesungguhnya akan hilang jika ditambahkan gula. Sehingga, cara menikmati teh yang benar adalah tanpa menambahkan gula ke dalamnya.

Pantjoran Tea House

Dengan banyaknya jenis teh yang tersedia, ada dua jenis teh yang akhirnya VIVA.co.id pilih untuk dicoba. Genmaicha dan Phu earl.

Dan benar, saat Genmaicha disajikan, tercium aroma beras panggang yang kuat. Sepintas aroma ini akan sangat mengganggu bagi mereka yang baru pertama kali mencoba, tetapi abaikan hal itu, karena saat mulai diseruput, teh ini sungguh menyegarkan. Meski tawar tentunya. Teh ini sendiri bermanfaat untuk melancarkan pencernaan.

Sedangkan untuk teh Phu Earl, teh ini memiliki aroma seperti kayu, dan memiliki warna hitam kemerahan setelah diseduh. Teh ini berasal dari China Selatan, provinsi Yunan. Dan, sebelum disajikan, teh ini di fermentasi selama tiga hingga empat tahun. Manfaat teh ini adalah untuk menurunkan kolesterol, melancarkan pencernaan dan membuang lemak.

"(Phu earl) teh fermentasi. Butuh tiga hingga empat tahun untuk difermentasi,” kata Septian.

Sembari menunggu teh disiapkan, pengunjung bisa menikmati berbagai informasi tentang sejarah teh yang tertempel di beberapa dinding rumah teh ini. Bahkan, banyak spot menarik untuk diabadikan dan diunggah ke media sosial.

Kalau merasa lapar usai mencicip beberapa teguk teh, tenang, karena di sini tersedia makanan dari hidangan sampingan seperti lumpia, siomay, hingga makanan berat, seperti gurame saus asam manis, dan cumi saus telur asin.

Pantjoran Tea House

Info Restoran

Pantjoran Tea House
Jl. Pancoran Raya No4-6 Glodok, Jakarta Barat

Jam Buka : 07.00-21.00
Harga    : Teh satu pot (2 cangkir) Rp 30.000
           Teh per gelas Rp25.000
           Makanan mulai dari Rp28.000
Kapasitas: Lebih dari 80 orang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya