Saran IDAI Agar Anak Betah di Rumah Selama Libur Hindari COVID-19

Ilustrasi anak bermain.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Menyusul mewabahnya COVID-19, sejumlah kepala daerah mengambil langkah taktis untuk mencegah penularan. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyebut bahwa seluruh sekolah di ibu kota, diputuskan untuk diliburkan hingga dua pekan ke depan.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Tapi, alih-alih mengikuti arahan yang disampaikan oleh Anies Baswedan, sejumlah orangtua malah memilih mengajak anaknya berwisata saat sekolah diliburkan. Sejumlah kabar menyebut bahwa destinasi wisata di Bogor sempat ramai dikunjungi wisatawan dari Jakarta pada pekan lalu.

Menanggapi hal tersebut, Prof. Dr.dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) Ketua Umum PP IDAI, kembali mengimbau orangtua untuk tidak mengajak anak mengunjungi tempat wisata. Ini karena anak rentan untuk tertular dengan penyakit.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

"Dua minggu jangan jalan-jalan apalagi bawa anak-anak mengunjungi keluarga di luar Jakarta, karena bisa menyebarkan virus kemana-mana, isolasikan baik-baik dua minggu di rumah, kalau tidak perlu sekali, tidak usah keluar," ujar Hartono saat konferensi pers di kantor IDAI, Jakarta, Senin, 16 Maret 2020. 

Ia menyarankan agar orangtua mengajak anak lebih banyak berisitirahat di rumah. Selain itu, ia juga mengingatkan untuk terus mencukupi anak dengan asupan nutrisi terutama protein dan juga kalori.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

"Dan yang berguna yakni vitamin A berguna di sel saluran pernapasan agar tidak terinfeksi dan vitamin D daya tahan tubuh. Semua itu diperoleh sayuran dan buah-buahan yang berwarna kemerahan, tomat, bit dan semua buah sayur," ungkap Hartono.

Lebih jauh ia juga menyarankan orang tua untuk mengajak anak beraktivitas di dalam rumah. Ia menyarankan anak untuk bisa latihan keterampilan bermusik atau membaca. 

"Kalau dikurung selama 2 minggu itu kesal juga pasti, makanya harus diajarkan aktivitas misal main musik, salah satu terapinya, terapi musik bisa. Tapi tergantung usianya, anak kelas 5 beda dengan 3 tahun. Untuk yang besar bisa buku bacaan, bisa nonton film yang punya pesan moral yang baik," ujar dia

Kepala Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) di Indonesia John Chen.

Taiwan Siap Berbagi Pengalaman Pelayanan Medis dengan Indonesia

Taiwan berharap dapat meningkatkan kerja sama bilateral dengan Indonesia di bidang medis.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024