Paparan Gadget Picu Kelainan Mata Anak, Yuk Kenali Tandanya

Ilustrasi anak main gadget atau smartphone.
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Tren bekerja dari rumah alias work from home rupanya menambah panjang daftar masalah kesehatan yang dikhawatirkan banyak pakar. Salah satunya, dampak pada kesehatan mata yang cenderung terpapar layar ponsel pintar dan komputer dalam durasi yang lama.

Pakar Ingatkan Bahaya Screen Time, Ini Durasi yang Disarankan untuk Anak Main Gadget Bun!

Dipaparkan dokter spesialis mata, dr. M Sidik SpM (K), paparan layar ponsel dan komputer sudah terbukti memberikan dampak buruk pada mata. Hanya saja, paparan layar yang berlebihan cenderung terjadi di era pandemi COVID-19 lantaran minimnya interaksi sosial dan meningkatnya pemakaian internet untuk wadah komunikasi.

"Justru saat pandemi lebih banyak bekerja dan terpapar gadget. Karena banyak meeting, anak-anak sudah pakai gadget untuk sekolah, akhirnya timbulah gejala computer vision syndrome," ujar dokter Sidik dalam acara virtual bersama Kementerian Kesehatan RI, Selasa 12 Oktober 2021.

Anak Mulai Pakai Ponsel Harus Dipantau, Bisa Timbulkan Risiko Negatif Ini Bun!

Tentunya akan ada dampak jangka panjang, namun belum bisa dibuktikan lebih detail sebelum adanya penelitian. Namun, dampak jangka pendek sendiri berkaitan dengan computer vision syndrome tersebut atau sindrom penglihatan akibat komputer.

"Dampak jangka lendeknya, (terlihat) mulai banyak datang (ke dokter mengeluh) mata sakit karena penglihatan ganda, mata berair, penglihatan kering. Ini computer vision syndrome," imbuhnya.

Pentingnya Menetapkan Batasan Gadget pada Anak, Para Orang Tua Harus Tahu

Ilustrasi anak bermain gadget.

Photo :
  • U-Report

Terkadang, mata merah dan berair juga disertai sakit kepala yang mengganggu. Hal ini sudah pasti diakibatkan pemakaian komputer dan ponsel dalam waktu lama. Belum lagi, tak banyak masyarakat yang memahami cara ideal pemakaian gadget.

"Karena dengan jarak yang dekat dan berjam-jam, jarang berkedip sehingga mata kering. Saat ini banyak anak yang datang berobat ke dokter mata dengan kelainan kontraksi (mata)," bebernya.

Untuk itu, dokter Sidik menyarankan agar orang tua bisa memantau jarak aman anak terhadap pemakaian komputer. Selain itu, pastikan anak-anak 'diistirahatkan' dari paparan gawai agar mata bisa bekerja dengan baik.

"Bekerja dengan maksimal 2 jam, istirahat 10 menit. Artinya berhenti lihat dekat dan mata melihat jauh. Butuh tutup mata juga. Atau rule of 20. 20 menit kerja dengan komputer, istirahat 20 detik dengan jarak 20 kaki atau 6 meter. Akan kurangi beban mata," pesannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya