Bayi Prematur Rentan Idap Diabetes, Ini Pencegahannya

Ilustrasi ibu dan anak/parenting/bayi.
Sumber :
  • Freepik/gpointstudio

VIVA – Bahaya diabetes tak hanya mengintai orang dewasa dengan pola makan buruk, melainkan anak yang lahir prematur. Pada dampak jangka panjang, terbukti bayi prematur lebih berpeluang diintai diabetes dibanding bayi yang lahir cukup bulan.

RSUD Bayu Asih Purwakarta Klarifikasi Sangkaan Penolakan Penanganan Bayi Prematur

Di Indonesia, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2019 menunjukkan bahwa 84 prematur kematian pada anak yang baru lahir di Indonesia disebabkan oleh kelahiran prematur. Semakin pendek masa kehamilan, semakin besar risiko kematian dan morbiditas. 

Anak yang lahir secara prematur kerap memiliki risiko lebih tinggi lahir dengan masalah kesehatan serius dan jangka panjang. Termasuk penyakit kronis diabetes yang lebih rentan diidap ketika remaja hingga dewasa.

Anak 6 Tahun Sudah Kena Diabetes, Waspada Jika Terbiasa Minum Susu Berperisa

"Kalau bayi preterm di bawah 35 minggu, menurut penelitian bahwa peluang alami diabetes di usia tua dengan rentan 1,2-1,4 kali," tutur Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi Dr. dr. Putri Maharani TM, Sp.A(K), dalam webinar Danone Specialized Nutrition Indonesia (Danone SN Indonesia) bertajuk Tantangan dan Penanganan Kesehatan bagi Ibu dan Anak Kelahiran Prematur, Rabu 18 November 2021.

Ilustrasi Diabetes

Photo :
  • U-Report
Diabetes Remaja Meningkat, Apa Penyebabnya?

Pencegahan diabetes sejak dini

Urgensi pertumbuhan anak lahir prematur salah satunya adalah menerima perhatian dan stimulasi untuk perkembangan jangka panjang. Maka dalam mencegah diabetes, sudah pasti pola hidup harus lebih baik khususnya di tiga bulan pertama kehidupan dengan mengawasi peningkatan berat badan.

Menurut dokter Putri, di awal kehidupan khususnya tiga bulan pertama anak akan tumbuh sangat cepat, ditandai dengan kenaikan berat badan yang sangat cepat. Setelah usia itu, kenaikan berat badan tidak akan terlalu pesat. Namun, kondisi itu dikaitkan dengan asupan nutrisi terutama Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif.

Pentingnya pemberian ASI di awal kehidupan bayi, terutama yang lahir prematur terbukti mampu menurunkan risiko diabetes di masa mendatang. Jika para moms terlanjur menambahkan susu formula ke nutrisi bayi, sebaiknya dibatasi agar kenaikan berat badan bayi tidak terlalu meningkat pesat.

"Kalau dia memang hanya diberi ASI, seandainya berat badan lebih dari batas sedikit, masih aman. Yang bahaya kalau ada asi plus (susu formula), tambahan itu mesti dibatasi karena kenaikan berat badan bayi prematur jangan terlalu mendadak naik cepat," katanya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya