Pandemi Belum Usai, Perhatikan Ini Sebelum Ajak Anak Liburan

Ilustrasi liburan bersama anak dan keluarga
Sumber :
  • Hard Rock Hotel Bali

VIVA Lifestyle – Para siswa kini tengah menghadapi libur panjang pergantian tahun ajaran baru. Biasanya, musim liburan akan dimanfaatkan keluarga untuk bepergian ke tempat-tempat wisata.

Dua WNI Batal Terbang ke Paris Akibat Boarding Pass dan Visa Tertukar, Kinerja Kedutaan Disorot

Namun, mengingat pandemi yang belum sepenuhnya berakhir, orangtua harus tetap waspada jika ingin mengajak anak-anak berlibur.

Dr. dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid, Tim Pemberdayaan Masyarakat Bidang Dukungan Darurat Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19/Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas – FKUI, memaparkan beberapa poin yang perlu diperhatikan sebelum mengajak anak-anak liburan.

Cuan Banget, Inilah Kenapa Live Selling Disarankan Buat Para Penjual Online

Pertama, dr. Asti menekankan agar orangtua memastikan kondisi seluruh anggota keluarga dalam kondisi sehat dan fit. Kemudian, pastikan pula tempat liburan yang dituju sudah menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

Ilustrasi parenting/orangtua dan anak.

Photo :
  • Freepik/freepik.diller
KAI Diskon Tiket 20 Persen di Promo Bursa Pariwisata, Catat Rute-rutenya

"Pastikan hotel, tempat wisata atau tempat makan sudah memiliki sertifikat CHSE," ujar dr. Asti dalam talkshow "Liburan Sehat, Anak Aman COVID-19" pada Rabu, 29 Juni 2022.

Orangtua juga perlu membuat rencana dalam memilih hotel tempat menginap dengan fasilitas yang sudah menerapkan pula protokol COVID-19.

Dokter Asti juga mengingatkan agar orang-orang dewasa yang ikut serta dalam liburan sudah mendapat vaksin dosis lengkap atau booster. Bila belum vaksin lengkap, pastikan melakukan swab PCR atau antigen kecuali.

"Jangan pergi kalau orang dewasa belum booster," tegas dr. Asti.

Selain itu, saat bepergian selalu terapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan mencuci tangan. Lalu, lakukan karantina mandiri sebelum beraktivitas di tempat liburan.

"Orangtua bisa siapkan budget untuk melakukan karantina terpusat bila memang diperlukan," tambah dr. Asti.

Ilustrasi liburan bersama keluarga.

Photo :
  • U-Report

Karantina mandiri juga harus dilakukan sepulang dari liburan. Hal ini diperlukan untuk menghindari penularan ke teman-teman sebaya anak bila dia terinfeksi.

Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Yogi Prawira, SpA (K) juga menambahkan, kembali dari liburan sebaiknya melakukan karantina mandiri apalagi jika ada gejala.

"Kalau dulu kondisi sebelum pandemi anak dalam setahun bisa 10-12 kali batuk pilek, itu normal. Tapi sekarang kita gak bisa bedakan, tahunya harus swab. Kalau ada gejala sepulang liburan enggan swab, lakukan karantina mandiri hingga bebas gejala," katanya.

Hal penting lain yang tak boleh terlupakan adalah membawa piranti makan dan minum sendiri. Membawa tumbler atau botol minum sendiri sangat penting karena kita tidak bisa menjamin keamanan air minum dari luar.

"Bawa obat-obatan penurun panas, diaer, lakukan rehidrasi, minum air putih itu baik, karena kondisi dehidrasi tubuh rentan infeksi," tambah dr. Asti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya