Ajak Si Kecil Rutin Makan Ini untuk Atasi Alergi

Ilustrasi parenting/orangtua dan anak/anak makan.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA Parenting – Alergi dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak, yang kerap menganggu tumbuh kembangnya. Sayangnya, banyak yang tak memahami bahwa alergi yang diidap si kecil sejatinya dapat diminimalisir dengan asupan nutrisi tepat yang belum rutin diberikan orangtua.

Ngefans Banget Sama Pokemon, Raditya Dika Sampai Diledek Anak

Saluran cerna merupakan salah satu bagian penting dalam tubuh si kecil yang berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, daya tahan tubuh, dan kesehatan secara keseluruhan. Sehingga organ ini menjadi sistem perlindungan terdepan sekaligus cermin kesehatan anak. 

"Penelitian menyatakan bahwa pola makan rendah asupan serat merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya alergi," ujar Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K) dalam webinar Bicara Gizi’ dengan topik ‘Peran Serat Terhadap Kesehatan Saluran Cerna dan Alergi pada Anak’ oleh Danone Specialized Nutrition Indonesia, baru-baru ini.

Anak Mulai Pakai Ponsel Harus Dipantau, Bisa Timbulkan Risiko Negatif Ini Bun!

Dokter Endah menambahkan, dengan memiliki saluran cerna yang sehat maka sistem kekebalan tubuh anak akan baik dan dapat terhindar dari gangguan kesehatan, termasuk memengaruhi kejadian alergi pada anak. Dalam menjaga saluran cerna, maka dibutuhkan nutrisi kaya serat sehingga kesehatan tubuh lebih optimal.

Ilustrasi anak sedang makan

Photo :
  • Pixabay/vikvarga
Moana Dijuluki Duta Nyungsep Sama Ria Ricis Karena Sering Jatuh, Teuku Ryan Khawatirkan Mentalnya

"Asupan makanan berserat tidak bisa diremehkan. Selain dapat membantu optimalisasi kesehatan saluran cerna yang krusial bagi tumbuh kembang dan kesehatannya, asupan serat harian yang cukup juga dapat memengaruhi terjadinya gangguan kesehatan, salah satunya kejadian alergi pada anak," tambahnya.

Penting bagi si kecil mengonsumsi serat dalam jumlah cukup sesuai angka kecukupan gizi (AKG) yang telah ditentukan berdasarkan kelompok umur. Namun, konsumsi makanan berserat pada anak-anak masih harus terus didorong karena masih belum menjadi perhatian banyak orangtua di Indonesia. 

"Sayur dan buah mengandung serat tinggi yang bisa memaksimalkan kesehatan saluran cerna," imbuhnya.

Untuk itu, orangtua perlu memiliki pengetahuan yang cukup serta kejelian dalam memilih dan memberikan asupan nutrisi yang sesuai dengan kondisi anak, memiliki gizi yang seimbang serta juga kaya kandungan serat agar dapat mendukung mengoptimalkan tumbuh kembang anak, khususnya bagi anak yang memiliki kondisi alergi.

Ilustrasi anak makan buah.

Photo :
  • Pixabay/jill111

"Dengan mengonsumsi serat dalam jumlah cukup, bisa memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan anak, seperti memperbaiki keseimbangan sistem imunitas tubuh, mengurangi inflamasi akibat alergi, dan bermanfaat bagi mikrobiota di dalam saluran cerna yang akan membuat nutrisi makanan terserap dengan optimal," terangnya lagi.

Kondisi disbiosis atau ketidakseimbangan komposisi dan fungsi mikrobiota saluran cerna dapat berhubungan dengan kejadian alergi pada anak. Bagi anak yang menderita alergi memiliki jumlah dan keberagaman mikrobiota saluran cerna yang lebih sedikit dibandingkan anak yang tidak mengalami alergi. 

"Pada anak yang memiliki alergi, orangtua harus dapat memilih jenis makanan yang tepat dan tidak mengandung zat-zat yang menyebabkan alergi, menjaga asupan gizinya tetap seimbang dan juga bisa diberikan makanan atau minuman yang difortifikasi serat,” jelas dokter Endah.

Ilustrasi anak iritasi

Photo :
  • networkadvocate.com

Diketahui, kecukupan serat anak Indonesia masih belum memenuhi standar rekomendasi asupan serat harian. Dari data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018, 95,5 persen penduduk Indonesia berusia di atas 5 tahun masih kurang konsumsi serat. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa 9 dari 10 anak kekurangan asupan serat, di mana rata-rata anak Indonesia usia 1-3 tahun hanya memenuhi seperempat atau rata-rata 4,7 gram per hari dari total kebutuhan hariannya. 

Jumlah ini masih jauh di bawah AKG yang direkomendasikan, yaitu 19 gram serat setiap harinya. Melihat kondisi tersebut, maka penting bagi para orangtua di Indonesia agar dapat membangun kebiasaan makan serat pada anak sedini mungkin. Dengan mulai memperkenalkan makanan serat secara terus-menerus sejak dini, maka diharapkan kebiasaan yang baik ini dapat terus berlanjut hingga dewasa. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya