Kebanyakan Anak Indonesia Konsumsi Sarapan Tak Berkualitas

Ilustrasi anak sarapan
Sumber :
  • Pixabay/ImageBG

VIVA.co.id – Sudah menjadi kebiasaan banyak orang, sebelum memulai aktivitas, sarapan pagi selalu dilakukan. Baik anak-anak maupun dewasa, seringkali diwajibkan melakukan kebiasaan ini sebelum beraktivitas. Kegiatan ini penting, karena sarapan, memiliki pengaruh yang sangat penting secara fisik maupun mental.

Tips Memberi Pemahaman Soal Keuangan kepada Anak

Sebuah studi yang dilakukan oleh Sussex Innovation Centre, University of Sussex, Inggris, pada 2012 lalu, menunjukkan bahwa kebiasaan sarapan sehat dapat membantu meningkatkan kemampuan mental, kemampuan mengerjakan soal, koordinasi mata-tangan hingga menurunkan kecemasan saat menghadapi stres.

"Tidak hanya dari aspek kesehatan dan gizi, sarapan juga berkontribusi dalam pembentukan karakter anak yang siap menghadapi tantangan sepanjang hari dan membentuk generasi masa depan yang lebih tangguh dan berkualitas," ujar psikolog anak, Vera Itabiliana dalam kampanye 'Ayo Bangun Indonesia' bersama Nestlé di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis 9 Februari 2017.

Moms, Ini Cara agar Tak Mudah Stres dan Bisa Bonding dengan Anak

Sayangnya, di Indonesia khususnya di kalangan anak-anak masih banyak yang belum menjadikan sarapan sebagai kebiasaan sehat di tiap pagi. Sarapan sehat adalah sarapan dengan nutrisi seimbang dan memenuhi 15-30 persen kebutuhan energi per hari.

"Sekitar 44,6 persen anak Indonesia masih mengonsumsi sarapan yang kurang berkualitas, atau sarapan yang asupan energinya hanya memenuhi kurang dari 15 persen total kebutuhan energi per hari," ujar ahli gizi, Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS di kesempatan yang sama.

10 Rekomendasi Sarapan Pagi di Jakarta, Enaknya Bikin Nagih

Kendala yang dihadapi oleh kebanyakan orangtua maupun anak dalam hal sarapan didominasi oleh ketersediaan waktu. Waktu berangkat yang sangat pagi membuat mereka cenderung memilih sarapan praktis, atau bahkan tidak memilih sarapan sama sekali.

Padahal, seharusnya kita sadar bahwa sarapan memberikan efek yang besar baik untuk jangka panjang maupun pendek bagi diri sendiri maupun orang lain.

"Kalau lapar anak cenderung menyalahkan orang lain, bermasalah dengan guru, tidak taat pada aturan. Kalau enggak sarapan, anak akan kurang konsentrasi," kata Ali. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya