Pentingnya Pola Asuh Membangun Ketahanan Mental Anak

Ilustrasi anak merasa gleisah
Sumber :
  • pixabay/skitterphoto

VIVA.co.id – Perkembangan globalisasi membuat anak-anak harus dipersiapkan dan diperkenalkan dengan kemandirian dan ketahanan mental agar kelak mampu menghadapi berbagai isu toleransi dan keberagaman.

Selain itu, melatih ketahanan mental pada anak bisa menjadi investasi untuk kemampuan akademik dan keberhasilannya di masa depan.

Menurut Michelle Reynold, Head of School AIS Kemang, ketahanan mental pada anak bisa dikatakan sebagai kemampuan untuk mengatasi peristiwa negatif atau menghadapi tantangan, dan bangkit kembali ke tingkat emosional yang sama.  

“Melatih tingkat kemandirian dan ketahanan mental anak sangat penting dan harus dimulai sejak dini," ujar Michelle dalam rilis yang diterima VIVA.co.id, Selasa 28 Februari 2017.

Namun, banyak orangtua yang tidak bahwa pola pengasuhan yang mereka tanamkan bisa berdampak negatif pada masa depan anak. Contohnya adalah pengawasan yang berlebihan atau overprotective.

Michelle mengatakan, pola asuh seperti ini dapat menghambat tingkat ketahanan mental anak. Hal ini dapat mengakibatkan anak lebih mudah gelisah atau depresi.

Jika ketahanan mental anak tinggi, maka akan meningkatkan pula level emosional dan sosial yang positif pada anak, keterlibatan dalam kegiatan belajar, kemampuan mengatasi beragam situasi sulit, dan menurunkan tingkat depresi.

"Dengan demikian, anak akan lebih bisa mengenali dan mengelola perasaan diri sendiri, memahami perasaan orang lain, membentuk dan menjaga hubungan yang positif dengan sekitarnya, mampu memecahkan masalah secara mandiri dan membuat keputusan, serta memiliki tujuan untuk masa depan mereka,” ujar Michelle.

Usia Bayi Paling Tepat untuk Disunat
Ilustrasi kakak beradik.

Dekat dengan Saudara Bermanfaat bagi Kesehatan Mental

Anak yang berkonflik dengan orangtua, rentan mengalami masalah mental

img_title
VIVA.co.id
25 Juni 2018