Perang Ketupat di Lombok Simbol Kesuburan Pertanian

Perang Topat
Sumber :
  • VIVA/ Satria Zulfikar/ Mataram

VIVA – Perang Topat (perang ketupat) merupakan tradisi tahunan yang dirayakan masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tradisi ini sebagai simbol perdamaian antara umat Islam dan umat Hindu di "Pulau 1000 Masjid" itu.

Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang

Acara digelar meriah, Kamis, 22 November 2018. Perang Topat ini digelar di Pure Lingsar, Lombok Barat. Di sana umat muslim dan umat Hindu berbaur menjadi satu untuk merayakan upacara sebagai simbol kesuburan pertanian dan perdamaian umat beragama.

Tradisi ini cukup unik, karena masyarakat di Lombok Barat berperang menggunakan ketupat. Umat yang berbeda keyakinan tersebut saling serang dengan penuh canda tawa, melempar ketupat ke arah lawan. Meskipun berlangsung sekitar 30 menit, namun keharmonisan terjalin. Umat muslim berbondong mendatangi Pure Lingsar merayakan upacara adat tersebut.

Ngeri, Ada Ramalan Jayabaya Diduga Sebut Tanda Perang Dunia Ketiga

Perang Top 2018 kali ini mengambil tema "Raraq Kembang Waru" yang artinya, gugurnya kembang Waru. Perang Topat dimulai selepas Ashar, yang ditandai dengan gugurnya kembang Waru. Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid, mengatakan Perang Topat merupakan perang perdamaian untuk merawat keharmonisan umat beragama di Lombok. "Perang perdamaian, perang yang tidak pernah menelan korban," ujarnya.

Senator RI asal NTB, Baiq Diyah Ratu Ganefi, turut hadir dalam upacara adat tersebut. Dia mengapresiasi nilai-nilai keragaman yang ada dalam upacara itu. "Tradisi ini perlu terus dilestarikan sebagai sebuah simbol kerukunan beragama di Lombok," ujarnya.

5 Fakta Tersembunyi Hubungan Iran dan Israel, Pernah Seharmonis Ini

Sebelum dimulai Perang Topat, beragam pentas tari dan petunjukan budaya digelar. Warga juga membawa sesajian berupa buah-buahan sebagai simbol kesuburan.

Bakal calon bupati Ebert Ganggut didampingi tokoh adat mendaftar ke PAN

Unik, Pendaftaran Bakal Calon Bupati di Manggarai Serahkan Ayam Jago dan Tuak ke Panitia

Pendaftaran bakal calon kepala daerah (bacakada) di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur kental nuansa adat. Menyerahkan sebotol tuak dan ayam jago

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024