Planetarium Jakarta Ramai, Travelers Mau Lihat Gerhana Matahari Cincin

Pengunjung Planetarium Jakarta ingin lihat Gerhana Matahari Cincin.
Sumber :
  • VIVA/Isra Berlian

VIVA – Pagi ini, Kamis, 26 Desember 2019, masyarakat terlihat sudah memenuhi kawasan Planetarium Jakarta. Mereka antusias untuk menyaksikan fenomena gerhana matahari cincin. Dari pengunjung yang datang sejak pagi tadi, terlihat banyak anak-anak dan orang tua, karena sudah memasuki libur akhir sekolah. 

Pemprov DKI Rayakan HUT Taman Ismail Marzuki ke-55, Ada Pertunjukan Musik dan Teater

Momen libur akhir sekolah ini dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk menyaksikan fenomena gerhana matahari cincin. Sartini, salah satu pengunjung dari Tangerang, mengaku sengaja memboyong keluarganya ke Planetarium untuk menyaksikan gerhana matahari cincin hari ini. 

“Iya sengaja lagi pada libur juga, daripada main mending ke sini gratis udah gitu juga bisa belajar kan,” katanya kepada VIVA di lokasi.

Jangan Sampai Lewat! Begini Cara Lihat Gerhana Matahari Cincin Api di Indonesia

Selain Sartini, beberapa masyarakat lainnya juga terlihat antusias untuk menyaksikan gerhana matahari cincin pagi hari ini. Sebut saja Adi yang datang dari Bekasi bersama istri dan ketiga anaknya. Ia sengaja mengambil cuti demi mengajak buah hati dan istri menyaksikan fenomena alam ini. 

“Pengin ngasih liat ke anak seperti ini loh gerhana matahari, selain itu ini juga jadi media pembelajaran buat anak yang menyenangkan, bisa lihat pakai teropong yang jarang bisa kita coba,” kata dia. 

Apa Bedanya Gerhana Matahari Cincin dan Total?

Fenomena gerhana matahari cincin diprediksi akan terjadi hari ini, yang mana tiga benda langit; Matahari, Bulan, dan Bumi akan berada dalam satu bidang garis. Garis edar revolusi Bulan terhadap Bumi berbentuk elips, sama halnya dengan garis edar revolusi Bumi terhadap Matahari. Sehingga kadang Bulan dapat berada pada posisi terdekat/terjauh dari Bumi, begitu pula Bumi yang kadang dapat berada pada posisi terdekat/terjauh dari Matahari.

Nantinya posisi Bulan sedang mendekati titik terjauhnya dengan Bumi, sedangkan Bumi sedang mendekati titik terdekatnya dengan Matahari. Sehingga piringan Bulan tampak lebih kecil dibandingkan piringan Matahari yang mengakibatkan piringan Bulan tidak dapat menutup seluruh piringan Matahari saat terjadi gerhana, menyisakan lingkaran di pinggirnya. Secara astronomi fenomena itu disebut Gerhana Matahari Cincin.

Gerhana Matahari Cincin kali ini akan tampak di beberapa wilayah Indonesia, mulai dari Padang Sidempuan Sumatera Utara, Batam Kepulauan Riau, Singkawang Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.

Untuk wilayah Jakarta juga akan menyaksikan fenomena alam ini. Namun, karena wilayah Jakarta tidak dilewati bayang utama (umbra) maka yang disaksikan berupa Gerhana Matahari Parsial.

Pada langit Jakarta pukul 10.42 WIB Bulan mulai bergerak menutupi Matahari, puncaknya pukul 12.36 WIB Matahari akan tertutup 72% oleh Bulan sehingga cahayanya akan redup dan berakhir pukul 14.23 WIB.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya