Jam Gadang, Ikon Bukittinggi yang Wajib Dikunjungi

Jam Gadang
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Sumatera Barat terkenal dengan kota Padang nya, ternyata terdapat kota lain yang menyimpan Pariwisata bangunan sejarah, yaitu Jam Gadang. Bangunan tersebut berada di Kota Bukittinggi. Lokasi dari kota padang sekitar 72 km, jarak tersebut dapat ditempuh dalam waktu 2 jam.

7 Rekomendasi Tempat Wisata di Semarang yang Wajib Dikunjungi di Waktu Liburan

Jam Gadang ini menjadi ikon utama kota Bukittinggi yang merupakan peninggalan dari Ratu Belanda. Viva kali ini akan mengulas Sejarah dan informasi lainnya mengenai Jam Gadang yang dikutip dari beberapa sumber sebagai berikut:

Sejarah Jam Gadang

Taman Mini Indonesia Indah: Jendela Menuju Keberagaman Budaya dan Pesona Alam Indonesia

Jam Gadang didirikan oleh Pemerintah kolonial Hindia Belanda atas perintah Ratu Wilhelmina yang saat itu merupakan Ratu Belanda. Jam ini merupakan hadiah untuk sekretaris (controleur) Kota Bukittinggi (Fort de Kock) yang menjabat saat itu, HR Rookmaaker.

Pembangunan gedung berbentuk menara jam ini dirancang oleh seorang arsitek asli Minangkabau, Jazid Rajo Mangkuto Sutan Gigi Ameh. Pembangunannya resmi selesai pada tahun 1926 dengan menghabiskan dana hingga 3.000 gulden.

Bank Sumut Promosikan Pariwisata Danau Toba Melalui Pertemuan BPD se-Indonesia

Monumen Jam Gadang berdiri setinggi 26 meter di tengah Taman Sabai Nan Aluih yang dianggap sebagai patokan titik pusat (zero point) Kota Bukittinggi. Konstruksinya tidak menggunakan rangka besi dan semen, melainkan menggunakan campuran batu kapur, putih telur, dan pasir.

Uniknya Jam Gadang

Jam Gadang (foto ilustrasi Kota Bukittinggi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Gedung Menara Jam Gadang memiliki 4 tingkat. Tingkat pertama adalah kamar petugas, tingkat kedua adalah pendulum pendat jam. Sedangkan di tingkat ketiga adalah tempat mesin jam dan tingkat keempat adalah puncak menara tempat bel jam diletakkan. Lonceng di atas memiliki kaitannya dengan mesin yang berbunyi pada jam-jam tertentu.

Atap berbentuk bagojong di puncak menara yang sekarang bisa kita lihat bukanlah bentuk asli bangunan pada masa awalnya. Desain awal puncak Jam Gadang bergaya Eropa, dengan patung ayam jago di bagian atasnya.

Memasuki era pendudukan Jepang, atap Jam Gadang diubah mengikuti gaya arsitektur Jepang. Ketika masa kemerdekaan tiba, atapnya dirombak kembali menjadi bentuk atap bagonjong yang merupakan ciri khas arsitektur bangunan asli Minangkabau.

Renovasi terakhir yang dilakukan pada Jam Gadang adalah pada tahun 2010 oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dengan dukungan pemerintah kota Bukittinggi dan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta. Renovasi tersebut selesai tepat pada hari jadi kota Bukittinggi yang ke 262 pada tanggal 22 Desember 2010.

Pada Juli 2018, kawasan Jam Gadang direvitalisasi kembali oleh pemerintah. Biaya pembangunannya Rp. 18 Milyar dan selesai pada Februari 2019.

Jam Gadang Bukittinggi dan Big Ben di London.

Photo :
  • U-Report

Mesin jam yang digunakan di monumen ini merupakan barang langka yang hanya diproduksi dua unit oleh pabrik Vortmann Recklinghausen, Jerman. Salah satu dari kedua dari jenis produksinya hingga kini juga masih digunakan di menara kota legendaris London, Inggris, yakni Big Ben atau dikenal di Indonesia dengan sebutan Jam Big Ben.

Sistem yang bekerja di dalamnya menggerakkan jam secara mekanis melalui dua liontin besar yang saling menyeimbangkan. Sistem tersebut membuat jam ini terus berfungsi selama bertahun-tahun walaupun tanpa sumber energi apapun.

Jam Gadang di jantung kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

Photo :
  • Wikipedia

Mesin di lantai tiga menggerakkan jam menghadap ke empat penjuru mata angin. Diameter setiap daerah putaran searah jarum jam adalah 80 sentimeter.

Seluruh angka jam dibuat dengan menggunakan sistem penomoran Romawi, namun angka empat ditulis dengan cara yang tidak biasa, yaitu dengan empat huruf 'I' (IIII) dan bukan dengan kata 'IV'. Hal ini menjadi salah satu daya tarik yang menimbulkan rasa penasaran bagi wisatawan yang berkunjung ke kota ini.

Aktivitas Yang Dapat Dilakukan di Jam Gadang?

Terdapat banyak aktivitas yang dapat kamu lakukan ketika mengunjungi Jam Gadang, seperti:

  1. Bekeliling Taman Sabai

Jam Gadang yang terletak di kawanan Taman Sabai Nan Aluih yang mirip sekali dengan tata taman ala Eropa. Kamu sebagai pengunjung dalam singgah berkeliling ataupun nongkrong hingga malam hari. Disekitar taman ketika kamu lapar juga dapat membeli makanan dari pedagang setempat.

  1. Menikmati Atraksi Air Mancur

Pemerintah Bukittinggi dalam mengelola ikon Kota dan tempatt wisata Jam Gadang di bangunlah sebuah kolam air mancur yang dapat bergerak seperti atraksi menari-nari.

Air mancur tersebut juga diperundah dengan sinaran cahaya berwarna-warna dan pemandangan sangat memukai ketika waktu malam hari. Suasan ini menjadi semakin romantic jika kamu berkunjung dengan seorang tersayang untuk menikmati atraksi air mancur tersebut.

  1. Menaiki Menara Jam Gadang

Untuk hal ini kamu harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari pihak berwenang, kamu dapat menaiki nya hingga tingkatan tertinggi Jam Gadang, yaitu tingkat ke 4.

Ketika kamu berada di atas menara, kamu dapat melihat keindahan kota Bukittinggi dan melihat tiga pesona gunung, yaitu Gung Sago, Gunung Singgalang dan Gung Marapi.

  1. Mencari Oleh-oleh

Di sekitar Jam Gadang, terdapat pasar yang menjajaki barang hingga makanan oleh-oleh Kota Bukittinggi, nama pasar tersebut adalah pasar atas. Kamu sebagai pengunjung dapat membeli cenderamata yang unik, makanan ringan hingga makanan beraat yang sudah dibekukan.

Biaya Masuk

Nah ini menjadi informasi yang menyenangkan, Jam Gadang tidak mempunyai biaya tiket resmi alias gratis. Tapi, siapkan uang juga ya, nantinya kamu bakal melakukan aktivitas seperti kulineran hingga mencari oleh-oleh yang memang membutuhkan uang.

Fasilitas di Jam Gadang

Tenang saja, fasilitas di Jam Gadang ini sangat lengkap. Fasilitas yang dapat ditemukan meliputi toilet, tempat sampah, penginapan / hotel, tempat ibadah, tempat parker, Guide dan bahkan Jasa Fotografi.

Jam Operasional

Jam Gadang sendiri yang menjadi tempat wisata utama Kota Bukittinggi ini dibuka setiap hari dan 24 Jam loh. Jadi tenang ya ketika kamu ingin mengunjungi Jam Gadang kapanpun akan terus buka objek wisata ini.

Nah itu informasi yang Viva dapat sampaikan ke kamu mengenai Jam Gadang, sempatkan diri datang ke Jam Gadang ketika kamu berada di Kota Bukittinggi ataupin di wilayah sekitarnya ya, kamu akan dipastikan terpikat akan sejarah dan kegiatan wisata menarik dari Jam gadang.

Dua polwan bersepeda di objek wisata Benteng Vredeburg, Yogyakarta

Benteng Vredeburg Yogyakarta Direvitalisasi, Bakal Ada Wisata Malam

Revitalisasi Benteng Vredeburg diharapkan akan selesai pada Juni 2024 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024