Dahulu, Patung Ini Bisa Bernyanyi

Colossi of Memnon
Sumber :
  • Instagram planestrainsandwanderlust/ Raven DaSilva

VIVA.co.id – Colossi of Memnon atau Colossus of Memnon adalah dua patung raksasa yang terbuat dari batu. Patung ini terdapat di pinggir sungai Nil, di seberang kota Luxor, Mesir. Patung setinggi 18 meter ini merepresentasikan Pharaoh (Firaun) Amenhotep III. Amenhotep III adalah raja yang memimpin Mesir sekitar 3.400 tahun silam.

Isi Libur Lebaran, Yuk Jelajahi Sejarah Islam dengan Cara Seru dan Edukatif

Patung kembar ini memperlihatkan dua pemimpin Mesir yang tengah menghadap ke sungai Nil. Dulunya patung ini ada di tempat pemujaan Amenhotep. Tempat pemujaan tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah hidup pharaoh (firaun) Mesir.

Firaun dulu dianggap sebagai dewa atau tuhan yang ada di bumi. Selain itu, tempat pemujaan ini merupakan yang terbesar dan paling mewah di Mesir. Namun sayang hanya sebagian kecil bangunan yang tersisa hingga saat ini.

Rekomendasi Wisata Anti-Mainstream di 5 Tempat Kelahiran Pahlawan Nasional

Banjir tahunan yang melanda tempat ini menghabisi sebagian besar bangunan. Melihat kejadian tersebut, raja Mesir kala itu memutuskan untuk menghancurkan seluruh bangunan tersebut dan menggunakan balok batu yang tersisa untuk membangun bangunan lain. Hanya dua patung raksasa ini yang masih tersisa hingga saat ini meskipun sempat beberapa kali mengalami kerusakan.

Dilansir Amusing Planet, konon, pada 27 SM terjadi gempa bumi yang dahsyat dan menghancurkan salah satu patung, mulai dari bagian pinggang ke atas dan sebagian lain mengalami keretakan. Setelah kejadian tersebut, sisa patung itu mulai mengeluarkan alunan musik yang aneh. Suara ini biasanya muncul saat dini hari. Diduga suara ini ditimbulkan akibat kenaikan suhu udara dan penguapan embun yang terjadi pada patung tersebut.

7 Tujuan Wisata untuk Mengenang Sejarah Indonesia, Wajib Dikunjungi

Cerita lain dari patung ini bermula saat para wisatawan Yunani dan Romawi terdahulu yang datang ke tempat itu kemudian memberi sebutan Memnon pada patung tersebut. Memnon adalah pahlawan dari kisah perang Troya. Ia adalah raja dari Ethiopia yang berjuang melawan pasukan Troya namun akhirnya harus tewas terbunuh oleh Achilles.

Memnon disebut-sebuut sebagai anak dari Dewi Fajar, Aurora. Setelah kematian Memnon, Dewi Aurora selalu menangis ketika pagi hari. Nyanyian dari patung tersebut adalah bentuk duka cita terhadap rasa kehilangan Aurora.

Hampir lebih dari dua abad, patung ini menarik banyak wisatawan. Banyak ukiran yag terdapat pada patung tersebut berisi pengalaman para wisatawan melihat dan merasakan nyanyian patung tersebut. Sekitar 199 Masehi, Kaisar Roma Septimius Severus memperbaiki patung tersebut dan nyanyian tersebut tidak lagi terdengar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya