Walikota Solo Joko Widodo

"Ke Jakarta Pun Saya Siap"

Joko Widodo
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq

VIVAnews - Wali Kota Solo, Joko Widodo, menjadi salah satu nama yang ikut digadang-gadang dalam bursa pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun depan. Yang jelas, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan telah menominasikan pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 ini.

Pria yang akrab disapa Jokowi ini memimpin Kota Solo untuk dua periode, 2005-2010 dan 2010-2015. Jokowi sendiri memenangi pemilihan Walikota Solo di tahun 2010 dengan angka fantastis: 90 persen suara.

Bruno Fernandes ke Barcelona, De Jong ke Manchester United

Pengalamannya memimpin dan mentransformasikan Solo dianggap menjadi modalnya yang utama untuk membenahi kesemrawutan Ibukota. Latar belakangnya sebagai pengusaha--dia eksportir mebel--membuat suami Iriana dan ayah tiga anak ini dianggap bakal mumpuni menggerakkan perekonomian Jakarta.  

Bagaimana pandangan Jokowi soal pencalonannya itu, wawancara VIVAnews.com mewawancarainya secara khusus, usai dia menerima Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, 12 Agustus 2011 lalu. Petikannya:

Anda dicalonkan dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta. Tanggapan Anda?
Kalau itu urusan partai lah. Biar partai yang memutuskan,
 
Kabarnya banyak yang mulai menggadang-gadang Anda menuju kursi DKI-1?
Yang menggadang-gadang itu siapa? Orang itu kan harus mengukur... mengukur diri sendiri. Itu yang pertama. Yang kedua itu kita harus kalkulasi. Orang itu pasti punya hitungan, tidak awur-awuran. Yang ketiga, siapa yang mendukung, harus jelas.  

Apa persiapan Anda?
Persiapan apa? Kok, tiba-tiba tanya persiapan.

Anda dilamar partai mana saja?
Saya itu tugas di mana saja, siap-siap saja. Di Jakarta pun saya siap. Tapi yang penting, harus bermanfaat. Kalau memegang sebuah tugas tapi tidak ada manfaatnya, untuk apa?

Anda sudah berkomunikasi dengan partai lain?
Saya nggak pernah komunikasi. Kalau PDIP, saya sudah dinominasikan, dicalonkan. Sudah tiga bulan yang lalu. Nanti pasti disurvei terlebih dahulu.

Jadi, Anda sudah pasti maju dalam pemilihan Gubernur DKI?
Ini lho... kan partai masih dalam proses, ada survei, dan sebagainya. Nanti saya jawab iya ternyata tidak, ngapain? Saya juga ngukur-ngukur, kok.

Selain PDIP, partai apa lagi yang mendekati Anda?
Lha, wong siji (satu) saja belum, kok. Biar yang pinter-pinter saja dulu. Saya kan bodoh.

Bagaimana dengan pemilihan Gubernur Jateng?
Biar yang pinter-pinter juga yang di situ. Saya ndak anu... 

(Pemilihan Gubernur Jawa Tengah akan digelar pada tahun 2013)

Apa program Anda jika terpilih sebagai Gubernur DKI?
Pencalonannya kan belum tentu. Jadi, itu biar nanti saja.

Bisa diceritakan apa yang sudah Anda lakukan di Solo? 
Kalau kami blue print-nya jelas, programnya jelas. Soal penataan pasar, dalam lima tahun mencakupi 15 pasar. Penataan PKL (pedagang kaki lima) ada 23 lokasi. Penataan bantaran kali, relokasi 1.581 kepala keluarga. Yang gede ya itu-itu saja. Soal penataan kawasan sudah dilakukan di dua kawasan.  
Apa yang ingin Anda capai saat ini?
Goal semua pemerintahan kota itu mestinya kan sama, yaitu kesejahteraan. Itu saja. Caranya lewat mana, bagaimana caranya, itu yang berbeda-beda. Pendapatan Asli Daerah Solo waktu saya masuk Rp54 miliar, sekarang Rp146 miliar. Biasanya naik 10 persen saja susah, kami bisa naik tiga kali lipat.

Bagaimana dengan tata ruang yang sempat menjadi polemik?
Kami kan ada blue print-nya, ecocultural city. Jadi, dari 2010 sampai 2015 akan ada kota dalam kebun, sampai 2025 nanti ada kota dalam hutan. Program itu akan kami selesaikan. Contoh riil sudah dilakukan dalam dua tahun ini. Pagar-pagar dihilangkan diganti tanaman. Itu memang penataan ruang yang sangat ekstrem, tapi harus dilakukan. Kalau tidak, terlambat kita.

Kabarnya ada perbedaan konsep tata ruang dengan Provinsi Jateng?
Tidak ada. Perbedaan gimana? Gak ada. Tidak ada perbedaan. Provinsi ada tata ruang sendiri, kami klik, dong, gak ada perbedaan.

Lha, soal Saripetojo itu?
Nggak ada. Itu kan hanya di sisi pelaksanaannya.

KPAI Turun Tangan Bantu Anak Korban Curas Berdarah di Garut

(Saripetojo adalah bangunan tua bekas pabrik es. Polemik terjadi karena Pemerintah Provinsi Jateng ingin menjadikan bangunan itu sebuah mall, namun rakyat Solo ingin menjadikannya sebagai bangunan cagar budaya.]

Keputusan soal Saripetojo jadi bagaimana?
Masih dalam proses penelitian tim independen. Jelas semua tata ruangnya. Nanti mereka merekomendasikan apa gak tahu. Apakah akan dibuat mall, pasar seni, atau art gallery.

Soal pernyataan keras Gubernur Jateng kemarin kepada Anda?
Ya biasa, pernyataan bapak kepada anaknya. Biasa.

Sukses di Thailand, Film How to Make Millions Before Grandma Dies Bakal Tayang di Indonesia

(Gubernur Jateng Bibit Waluyo berbeda pendapat dengan Jokowi terkait Saripetojo. Bibit sampai mengatakan Jokowi "bodoh" karena menolak pembangunan mall di bekas pabrik es tua itu. Bibit dan Jokowi sama-sama dari PDIP)

Setelah Gubernur mengeluarkan pernyataan keras, hubungan Anda dengan dia bagaimana?
Sangat baik. Tidak ada apa-apa. Sudahlah, gak usah membahas yang seperti itu.

Kalau Anda sendiri inginnya seperti apa?
Itu bukan milik saya, kok. Secara aturan bisa masuk atau tidak? Kalau saya, ikut aturan saja.

Siapa yang duduk di tim independen?
Komplet. Ada sejarawan, sosiolog, arsitek, semuanya ada. Nanti mereka memberi pertimbangan kepada Gubernur, kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.  

Yang memutuskan nanti siapa?
Izin kan ada di Walikota.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya