LIPI Digoyang, Peneliti Meradang

sorot demo peneliti lipi
sorot demo peneliti lipi
Sumber :
  • Dok. Peneliti LIPI

Mengenai mosi tidak percaya, Laksana mengaku membiarkan hal itu terjadi. Karena, ia tidak memiliki kapasitas untuk beropini tentang hal itu. "Saya kira itu tidak pada tempatnya saja. Kita ini, kan, lembaga eksekutif bukan lembaga politik," tegasnya.

Ia juga menjelaskan reorganisasi supaya peneliti fokus ke penelitian dan tidak mengurus administrasi. Laksana menuturkan efek dari reorganisasi ke pelaksanaan anggaran di LIPI bahwa selama ini anggaran penelitian itu hanya 40 persen. Artinya, banyak anggaran yang tidak jelas yang dipakai di luar penelitian.

"Kalau sekarang ini sudah 100 persen untuk penelitian. Inilah kewajiban kita sebagai PNS di tengah gelombang reformasi birokrasi sekarang. Mau sampai kapan pakai cara-cara dulu. Intinya untuk tujuan yang baik," papar dia.

Laksana pun memahami adanya 'pemberontakan', karena ada sebagian yang merasa zona nyamannya terganggu. Akan tetapi, ia memastikan kalau itu hanya sebagian kecil.

sorot kantor lipi

Kantor LIPI

Lantas, bagaimana cara menyelesaikan kisruh yang berkepanjangan? Ia mengaku melakukannya secara internal. Namun, dia menyayangkan ramai sampai ke luar. Meski begitu, Laksana mengklaim tetap fokus kerja dan membenahi yang ada.

"Yang penting apa yang kita lakukan itu harus segera berjalan, smooth. Supaya orang bisa melihat hasilnya," katanya. Mengenai desakan untuk mundur, lagi-lagi Laksana menjawab tidak harus bersikap apa-apa. Ia hanya menjalankan sesuai koridor saja.

"Biasa saja. Saya, kan, kepala lembaga eksekutif, bukan politik. Saya melakukan sesuatu apa yang diamanatkan dari pemerintah," tegas Laksana. Soal pemberangusan karya ilmiah, Laksana secara lantang mengatakan tidak ada yang dimusnahkan, apalagi sampai 'dikiloin'.

"Itu isu yang digoreng. Sudah diklarifikasi juga bahwa itu tidak benar. Semuanya bisa di cek dan dilihat sendiri di lantai 4," kata Laksana, menutup pembicaraan.

Entah sampai kapan internal LIPI akan terus bergolak. Padahal ilmu pengetahuan dan penelitian terus bergerak. (umi)