SOROT 591

Ramai-ramai Takut dengan China

Masyarakat menolak kedatangan turis China di Sumatera Barat.
Sumber :
  • VIVAnews/ Andri Mardiansyah.

VIVA – Aksi unjuk rasa mewarnai kedatangan turis asal China yang hendak berwisata di Sumatera Barat. Massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) Sumbar dan Forum Masyarakat Minang (FMM) ini menolak kunjungan 150 turis asal Tirai Bambu itu ke wilayahnya. Padahal, para wisatawan asal China itu dijadwalkan akan berada di sana selama lima hari dalam rangka mengunjungi sejumlah tempat wisata yang terdapat di Sumatera Barat.

Ditemukan di Sejumlah Negara, Seberapa Bahaya Varian Baru Virus Corona Pirola?

Penolakan terhadap turis asal Cina itu terjadi bukan tanpa alasan, masyarakat Padang takut akan wabah Novel Corona Virus (2019-nCoV) atau yang akrab disebut dengan virus corona yang berasal dari negara para turis tersebut berasal.

Masyarakat menolak kedatangan turis China di Sumatera Barat.Aksi menolak turis asal China

Gawat, Ratusan Kucing di Pulau Siprus Meninggal Akibat Coronavirus

Aksi serupa juga terjadi di Natuna, Kepulauan Riau. Warga Natuna, menggelar aksi unjuk rasa menolak kedatangan 245 Warga Negara Indonesia atau WNI yang baru tiba dari kota asal virus corona, Wuhan, China. Ribuan orang mendatangi kantor Pemerintah Daerah Natuna dan Bandara Raden Sadjad yang berdekatan dengan Pangkalan Militer TNI yang dijadikan lokasi karantina untuk mengobservasi ratusan WNI dari Wuhan, China tersebut.

Ketua DPRD Natuna Andes Putra mengatakan, aksi unjuk rasa itu terjadi karena warga takut dengan wabah virus corona yang kini menjadi momok yang sangat menakutkan. Masyarakat Natuna selama ini hanya mendengar informasi yang tersebar di pemberitaan media bahwa virus corona ini sangat berbahaya.

Warganet Heboh, The Simpsons Salah Tulis Pulau Kalimantan Jadi Singapura

“Pada umumnya masyarakat kita kan masyarakat awam terhadap informasi tentang virus corona ini, yang didengar oleh masyarakat selama ini kan virus corona ini sangat berbahaya, dan dapat menular ke orang lain, dan penyebarannya sangat cepat sekali, karena penyebarannya dari manusia ke manusia kan. Jadi masyarakat merasa takut dan khawatir dengan itu,” kata Andes Putra kepada VIVAnews di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Februari 2020.

Penolakan terhadap kedatangan ratusan WNI dari daerah asal virus corona itu kabarnya diikuti dengan eksodusnya sejumlah warga dari Pulau Natuna. Endes membenarkan, ketika satu hari Natuna dijadikan lokasi atau tempat observasi virus corona, tercatat 900 warga Natuna pergi dalam waktu bersamaan dengan menggunakan kapal laut dengan rute dari Natuna ke sejumlah pulau di Kepulauan Riau.

Warga Natuna tolak lokasi observasi 245 WNI dari WuhanWarga Natuna menolak kedatangan WNI asal Wuhan

Namun dia tidak dapat memastikan apakah perginya warga Natuna pada satu hari itu dapat dikatakan eksodus atau bukan. Sebab, di hari yang sama ada beberapa momen yang terjadi di sekitar Kepulauan Riau, di antaranya panen cengkeh di beberapa wilayah. Biasanya, kalau di daerah Binjai terjadi panen cengkeh, sebagian warga yang tinggal di Natuna pergi ke Binjai untuk memanen hasil cengkehnya.

“Memang benar kita dapat data ada sekitar 900 orang penumpang yang akan naik kapal itu berangkat dari Natuna. Tidak menutup kemungkinan dari 900 penumpang itu pasti ada yang merasa ketakutan dan khawatir dengan adanya tempat observasi virus corona di sana.”

Minim Informasi

Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti membenarkan keluarnya sebagian masyarakat dari Natuna ke sejumlah daerah di sekitar Kepulauan Riau. Namun, ia membantah bahwa keluarnya sebagian masyarakat Natuna sebagai eksodus besar-besaran seperti yang beredar di dalam pemberitaan dan media sosial. Menurut dia, perginya sebagian Masyarakat Natuna dikarenakan beberapa faktor. Pertama, terjadinya panen cengkeh di sejumlah daerah penghasil cengkeh. Kedua, karena pemerintah kabupaten Natuna meliburkan sekolah yang ada di Pulau Natuna.

“Memang ada kekhawatiran sebagian masyarakat. Dan juga kemarin itu ada pengumuman waktu libur sekolah, jadi karena ada informasi itu jadi anak-anaknya dibawa juga pergi meninggalkan Natuna, karena informasi yang tidak jelas (tentang penyebaran virus corona) tadi itu,” ujarnya di lokasi yang sama.

Ilustrasi virus

Malaysia Detects Over 6000 Coronavirus Cases in a Week

The Malaysian Ministry of Health (MCH) detected 6,796 new cases of Covid-19 virus from November 26 to December 2, 2023 (ME 48/2023), an increase from the previous ME of 3

img_title
VIVA.co.id
12 Desember 2023