SOROT 80

Ayu Azhari: Memang Belum Jodoh

Ayu Azhari
Sumber :
  • VIVAnews / Gestina Rachmawati

VIVAnews – BERBEDA dengan Julia Perez yang tak pernah menginjakkan kaki di bumi Pacitan, bintang film seksi Ayu Azhari justru akrab betul dengan warga Sukabumi. Daerah itu tak asing baginya.

Penyebab Utama Perubahan Iklim, Ini 4 Manfaat Mengurangi Emisi Karbon

Tapi niat berpolitik dari wanita bernama asli Siti Khadijah ini tak berjalan mulus. Dia tak mendapat restu petinggi PDI Perjuangan. Ayu hanya didukung pengurus PDIP Sukabumi.

Ibu lima anak ini tak lantas berkecil hati. Gagal di Sukabumi, dia malah dilirik daerah lain untuk dicalonkan maju dalam pilkada. Misalnya, Depok, Jawa Barat. Bahkan juga Pacitan, Jawa Timur, yang kini ‘digarap’ Julia Perez.

Kawasaki Refines Two Models, Start from IDR 33 Million

Toh Ayu menolak sejumlah tawaran menggiurkan itu. Untuk Pacitan, dia tak enak hati dengan Ibu Ani Yudhoyono yang dikenalnya secara pribadi. Apa kata dia soal kegagalannya maju di dunia politik? Wartawan VIVAnews Gestina Rachmawati mewawancarai Ayu Azhari pada 15 April 2010 lalu. Petikannya:

Bagaimana awal mulanya terjun ke politik?
Aku diminta. Aku kan punya kegiatan di Sukabumi, seperti perkebunan dan peternakan. Dari situ aku juga bantu mengadakan pelatihan untuk warga di sana. Bagaimana agar warga di sana independen, nggak ijon lagi. Kebetulan aku juga ada bisnis keluarga di Sukabumi, orangtuaku dari zaman dulu memang punya hubungan yang dekat khususnya dengan orang-orang di sana. Nah dari kegiatanku itu, aku diminta untuk mendampingi.  Pergaulan saya dengan tokoh-tokoh politik itu banyak. Ayah saya juga seorang marhaenis sejati, dari kecil saya sudah terbiasa dengan filosofi Bung Karno.

Waktu itu pertimbangannya apa?
Buat saya, bukan saya saja yang memutuskan, tapi saya datang ke Habib, saya nggak etis menyebutkan namanya. Beliau banyak memberikan beberapa pertimbangan yang menurut saya itu benar. Apapun yang terjadi akan banyak hikmahnya. Banyaklah hal-hal yang bisa menjadi pembelajaran. Dan itu juga semakin memotivasi saya untuk bisa lebih maju.

Bagaimana dengan dukungan keluarga?
Keluarga saya sejak dulu sudah biasa terlibat dengan kegiatan kemasyarakatan. Ya, sudah ada akarnyalah. Papaku juga orang yang sangat peduli dengan kemasyarakatan. Kalau kita melihat Gus Dur, orang yang membantu dia pasti selalu dapat ilmu. Saya kenal Gus Dur sudah lama, saya ingat banget waktu itu saya menyanyi, disaat ada orang yang memandang sebelah mata, Gus Dur malah bilang pada saya, 'Saya punya beberapa tulisan tentang beberapa penyanyi seperti Ebiet G Ade, coba kamu baca, jangan berkecil hati’. Kalau dalam diagram, kalau sudah sampai puncak, maka kita pindah ke puncak lainnya. Saya juga.

Kemarin Anda nggak lolos saat pemilihan di internal partai?
Memang belum berjodoh, namanya juga pilkada. Tapi hati saya tetap di Sukabumi. Saya tetap mendukung keputusan partai dan calon pilihannya. Saya nggak kecil hati dan kecewa. Saya patuh pada partai,  menerima dan menyerahkan keputusan itu.

Berminat melanjutkan untuk daerah lain?
Masih panjang waktunya. Saya juga nggak mau latah ikut pindah sana-sini. Kemarin banyak yang menawarkan, untuk Depok, Kerawang, dan lain-lain. Saya juga ditawari untuk Pacitan. Ada gabungan beberapa partai. Tapi saya kenal baik dengan Ibu Ani, aduh nggak enak, apa kata hati ini, karena saya kan masih konsentrasi di Sukabumi. Saya juga bukan dari Pacitan. Saya toh bukannya mau cari kedudukan di politik. Insya Allah saya akan bantu untuk program lain tapi nggak untuk Pilkada.

Waktu diskusi bersama Permadi dari PDIP di Hotel Sultan, dia sempat bilang partainya terbuka untuk Anda.
Pak Permadi, Pak Prabowo itu orang yang sangat memprioritaskan ekonomi kerakyatan. Saya justru ingin berguru pada mereka. Aku dan timku juga ada program penanaman kayu jati Jepang untuk tabungan, dan itu terus dikembangkan. Supaya warga bisa punya hasil dari mereka sendiri. Independen. Yang kemarin itu (ikut politik) saya anggap sebagai investasi untuk lebih dekat dengan masyarakat.

Mengapa memilih Sukabumi?
Siapa sih yang nggak Suka-Bumi, hahaha. Sebagai manusia kita pasti Suka-Bumi kan? Sudah ada hal yang jelas di sana, potensi mereka, dan lain-lain. Saya juga sudah mengenal masyarakat Sukabumi dan nggak mau mengecewakan masyarakat Sukabumi. 

Modus Praktek Mandi Junub, Pimpinan Pondok Pesantren Lecehkan 8 Santri

Saat mencalonkan diri, beberapa gambar hot Anda tersebar di Internet. Anda melihat itu usaha lawan melakukan black campaign?
Lawan politik saya dari Sukabumi nggak mungkin melakukan hal itu deh. Sukabumi itu kota pesantren, orangnya baik-baik, mana mungkin mereka menyebarkan gambar-gambar seperti itu.

Kabarnya adik Anda, Sarah juga ikut ditawari untuk ikut meramaikan Pilkada Pacitan, tapi menolak?
Sarah nggak nolak, dia pikir biar saya dulu. Lagipula dia sibuk banyak usaha, waktunya takut nggak ada. Dia juga bisnis batu bara di Luar Negeri bareng Pedro.

Bagaimana tanggapan artis lain yang ikut Pilkada, seperti Julia Perez?
Saya nggak bisa komentari ya. Karena saya juga jarang melihat TV. Ya mudah-mudahan sukses. Dia juga harus siap. Semoga bisa mendapat hikmah. Saya sempat kirim SMS ke dia, saya ucapkan selamat dan sukses.

Setelah gagal maju ke Pilkada, sekarang sibuk apa?
Saya ada tour, nama proyeknya 'Ayu, Sarah n Rahma'. Kita bertiga tampil, live performance, karena banyak yang nanyain dan merindukan penampilan kita bertiga. Sebentar lagi saya juga ada film 'Sweetheart'.  Sudah ya, sudah malam sekali. Anak saya juga sudah tidur nih.

Kia EV3

Kia EV3 Menggebrak Pasar Otomotif Global

Kia kembali menggebrak pasar otomotif global, dengan meluncurkan SUV listrik kompak terbarunya, Kia EV3. Acara digelar baik offline maupun online.

img_title
VIVA.co.id
23 Mei 2024