SOROT 337

Menyisir ISIS

Ilustrasi Senjata.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dyah Ayu Pitaloka

VIVA.co.id - Pagi itu, Taman Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, tampak ramai. Sejumlah ibu-ibu mengawasi siswa taman kanak-kanak bermain. Penjual bakso dan mi sibuk melayani pengunjung taman yang rindang itu. Namun ada yang baru Rabu, 25 Maret 2015, pagi itu; seorang pedagang durian.

Hendra Eka Setiawan yang sedang memangkas rambutnya pada tukang potong rambut langganannya di taman itu yang menyadarinya. Sambil rambutnya dipangkas, matanya terus melihat lekat ke arah pedagang durian yang mangkal dengan mobil pikap diparkir di taman di Jalan Mega Mendung, Sukun, Malang, itu. Sejak menetap di kampung itu dari delapan bulan lalu, baru kali ini dia melihat ada pedagang durian.

Pukul 11.00, Rabu 25 Maret, suasana riang dengan suara anak-anak itu tiba-tiba berubah tegang. Tiba-tiba ada enam pria menjatuhkan seorang pengendara sepeda motor. Pedagang durian yang tadi terlihat sibuk mengawasi dagangannya tampak ikut menyergap.

Pengendara sepeda motor yang mengenakan helm dan jaket warna gelap itu tertelungkup. Tengkuk, kaki, dan pahanya dikunci enam pria tadi. Tangannya kemudian diborgol.

Hendra yang penasaran, mencoba mendekat. Namun dari seberang jalan, seorang pria berteriak. “Jangan mendekat, kami polisi.” Hendra terdiam di tempat. Tampak pistol terselip di pinggang beberapa pria yang menyergap tadi.

Pria yang diborgol tadi digiring masuk ke dalam mobil Suzuki Carry. Mobil itu lalu melaju, diikuti lima kendaraan roda dua. Melesat menuju ke pusat kota.

Belakangan diketahui, pria yang diborgol adalah Helmi Alamudi, warga Jalan Soputan 2, Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Helmi ditangkap karena keterlibatannya dengan organisasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dia disebut sebagai fasilitator, yang merekrut serta mengirim 18 orang warga Indonesia ke Suriah melalui Turki.

Selain Helmi, ada dua tersangka anggota ISIS lain yang diciduk aparat di Malang pada hari itu. Sejam sebelum Helmi ditangkap, Abdul Hakim yang beralamat di Jalan Ade Irma Suryani diciduk di Jalan Arif Margono. Hari yang sama, seorang tukang bakso bernama Junaidi juga ditangkap di Kabupaten Malang.

Penangkapan-penangkapan ini menambah geger Malang. Sejak awal tahun, warga Malang sudah dihebohkan dengan kehadiran ratusan orang yang datang dari berbagai provinsi. Sudah lima bulan mereka di Malang, menginap di sejumlah penginapan. Ada 380 orang yang berstatus karyawan Haji Muhammad Edi menginap di Hotel Serayu. Kemudian ada lagi 177 orang yang menginap di Hotel Palem dan Army.

Banyak yang mengira mereka bagian dari rekrutmen ISIS karena terdengar rumor mereka akan ikut program umrah gratis. Ketika diselidiki, ternyata sebagian peserta beragama non-Islam. Kalau yang ini, dijanjikan ziarah ke tempat suci agamanya masing-masing.

Pangestuningsih, warga Asemrowo, Kota Surabaya, perekrut sekaligus korban dari janji umrah gratis itu kebingungan saat ditanya. Menurutnya, program ini ditawarkan oleh PT. Ciptalia Carla Septiasari, sebuah badan usaha yang entah ada atau tidak. PT ini disebut wanita paruh baya itu milik Muhammad Edi alias Anthony Salim. Entah siapa itu.

Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah

Penggeledahan Kediaman Terduga ISIS oleh Densus 88

 

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara
Detasemen Khusus 88 dan aparat Polres Malang Kota melakukan penggeledahan di kediaman salah satu terduga pengikut ISIS di Malang Foto: VIVA.co.id/Dyah Ayu Pitaloka

 

Densus 88 Polri Tangkap 7 Terduga Teroris di Sulteng
VIVA Militer: Rudal Balistik Jarak Menengah (MRBM) Kheibar Shekan militer Iran

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

Argentina menuduh Iran sebagai pelaku tindakan terorisme. Tuduhan ini muncul setelah lebih dari tiga dekade serangan yang mengakibatkan korban jiwa di Buenos Aires, Argen

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024