Rumah Politik Buruh

Peringati May Day, Ribuan Buruh Penuhi SUGBK
Peringati May Day, Ribuan Buruh Penuhi SUGBK
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

Selain itu, Partai Buruh tak memiliki media dan tak mampu beriklan di media massa. “Politik Indonesia itu butuh uang,” ia mengingatkan.

Ia juga menyesal telah bersikap kaku saat itu. Menurut dia, sikap tersebut membuat orang yang hendak bergabung dan membantu pendanaan Partai Buruh kabur.

Ia mengatakan, sempat ada pengusaha besar yang mau ikut dan membiayai partainya. Namun, si pengusaha meminta ia yang menentukan calon presiden.

“Sontak kawan saya marah. Sebetulnya itu ketidakcerdasan saya. Saya terlalu keras waktu itu,” ujarnya mengenang.

“Padahal bisa sedikit elastis. Kami bargain, tapi tetap punya kendali. Mungkin kami menang waktu itu. Karena ada yang biayai,” ujar ketua Majelis Pertimbangan Pusat Partai Buruh ini.

Ribuan Buruh Peringati May Day 2015

Elemen buruh yang berniat mendirikan partai harus belajar dari kegagalan Partai Buruh. Saat itu, Partai Buruh gagal meyakinkan buruh sebagai basis massanya. FOTO: VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi



Tantangan dan Kendala
Namun, mendirikan partai politik tak semudah membalik telapak tangan. Ipang mengatakan, kendala partai buruh adalah segmentasi basis pemilihnya terbatas.

Selain itu, kendala dalam pendirian parpol adalah mempersiapkan dan mengonsolidasikan kekuatan buruh.

Halaman Selanjutnya
img_title