Rumah Politik Buruh

- VIVAnews/Muhamad Solihin
“Itu yang nggak mudah. Mendirikan partai itu pekerjaan yang membutuhkan energi besar. Namun, menyiapkan jaringan jauh lebih besar,” ujarnya.
Menurut dia, peluang buruh untuk berhasil dalam mendirikan partai buruh kecil. Karena, dari era zaman kemerdekaan sampai sekarang belum ada sejarahnya.
Namun, peluang itu tetap terbuka dengan syarat, partai buruh bisa branding dan mampu menawarkan paket serta produk ke pemilih. Program atau nilai yang diusung dan diperjuangkan harus jelas.
Selain itu, program yang bisa dijual dan menjadi kebutuhan mendesak harus segera dituntaskan sesuai tuntutan buruh. Kedua, harus memiliki tokoh atau figur sentral yang memiliki kapasitas dan menjadi magnet elite penyatu buruh seluruh Indonesia.
“Dan tak kalah pentingnya punya kapital yang mapan untuk menggerakkan mesin partai. Tanpa kapital, pilarnya terganggu,” tuturnya. Organisasi buruh yang sudah menjadi sayap partai juga akan menjadi masalah dan tantangan tersendiri bagi partai buruh.
Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) menanggapi dingin rencana pendirian partai politik oleh buruh ini. Salah satu pengurus DPP SOKSI Tantowi Yahya mengatakan, wacana pendirian parpol baru yang berbasis buruh muncul setiap lima tahun. Menurut dia, momentumnya bisa saja di perayaan Hari Buruh, karena pesannya akan beresonansi dengan baik.
Menurut dia, keinginan tersebut berawal dari nasib buruh yang belum membaik. Sementara itu, parpol yang ada dianggap tidak mengakomodasi aspirasi buruh.
Namun, menurut dia, buruh akan terkendala biaya. Sebab, biaya operasional parpol itu tidak murah, apalagi jika banyak kegiatan.
Ia memastikan, SOKSI tak akan bergabung dengan partai buruh. “SOKSI itu salah satu pendiri Golkar. Mana mungkin kami keluar dan bikin parpol baru,” ujar politisi Partai Golkar ini seraya tertawa.
Meski demikian, Ilham tetap optimistis, buruh mampu mendirikan partai politik sendiri. Sebab, gerakan buruh sudah terorganisasi. Menurut dia, buruh sudah terbiasa terorganisasi, militan, dan terdidik.
Latar belakang ideologi gerakan buruh yang beragam dan masalah pendanaan bisa diatasi. Karena, mereka memiliki tujuan yang sama, yakni kemakmuran dan kesejahteraan. (art)