SOROT 348

Bugar Kala Puasa

Buka Puasa di Istiqlal
Sumber :
  • FOTO ANTARA/Fanny Octavianus

VIVA.co.id - Bulan Ramadhan kembali datang. Pekan depan, umat Islam di seluruh penjuru dunia akan mulai menjalankan Rukun Islam ketiga. Menurut pengertiannya, puasa berarti menahan diri dari segala aktivitas yang bisa membatalkan puasa, termasuk di dalamnya, makan dan minum.

Puasa Membawa Sehat

Tubuh tak akan mendapat asupan makanan dan minuman selama lebih dari 12 jam, mulai dari terbit matahari, hingga tenggelam di ufuk barat. Bagi sebagian orang, kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi, maag, dan melemahnya kondisi badan.

Padahal, puasa membawa segudang manfaat bagi kesehatan. Puasa juga bisa membuat tubuh lebih bugar jika dijalani dengan benar. Di antara manfaat puasa adalah detoksifikasi atau membersihkan racun-racun tubuh, mengurangi efek buruk diabetes, dan menurunkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah akibat gaya hidup tidak sehat.

Hakim Arief Tegur Keras Caleg yang Ikut Sidang via Daring di Dalam Mobil

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin mengatakan, puasa membawa kesehatan. "Ada perintah Nabi Muhammad, puasalah kamu, nanti kamu jadi sehat," ujarnya kepada VIVA.co.id, Kamis, 11 Juni 2015.

Menurut dia, perintah itu diperkuat dengan sejumlah penelitian dari para ahli kesehatan mengenai manfaat puasa. Bahkan, sejarah menyebutkan, sebelum Islam datang, masyarakat zaman dulu sudah berpuasa karena alasan kesehatan. "Kalau dalam Islam, puasa jadinya punya dua nilai. Selain untuk kesehatan, juga bernilai ibadah."

Berbuka dengan yang sehat

Saat berpuasa, tubuh biasanya akan terasa lemas dan kurang bertenaga. Hal ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, salah satunya makanan. Ahli nutrisi Jansen Ongko mengatakan, ada sejumlah tips agar tubuh tetap segar saat puasa, yang dimulai dari makanan saat berbuka. Ia menyarankan, makan buah atau kurma dan buah yang dikeringkan secara alami untuk berbuka.

Jubir Ungkap Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Megawati Diajak?

"Berbuka jangan makan makanan yang berat, dan ingat tidak semua makanan yang manis itu bagus, apalagi soft drink. Kurma atau mix fruit lebih sehat, ada vitamin juga mineralnya," ujarnya kepada VIVA.co.id, saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta, Kamis, 11 Juni 2015.

Jika ingin minum sesuatu yang manis, ia menyarankan untuk mengkonsumsi minuman yang alami seperti air kelapa dan madu. Gorengan atau martabak tidak disarankan dimakan saat berbuka. Air putih dan dua sampai tiga buah kurma paling ia sarankan. Setelah sholat maghrib ditunaikan, barulah menyantap makanan.

Ia menganjurkan untuk menyantap makanan besar setelah jeda beberapa saat dari makanan pembuka. Artinya tak langsung ‘dihajar’ begitu adzan maghrib berkumandang. "Nggak usah repot-repot, yang penting ada  lauk, nasi sama sayur, daging ayam atau sapi. Telur juga bisa, dan sumber karbohidrat selain nasi bisa digantikan jagung atau ubi. Harus ada lemak sehat juga," ujarnya menambahkan.

Jika malam hari rasa lapar kembali datang, makanan boleh kembali dikonsumsi. Namun, jenis makanannya harus tetap diperhatikan. "Setengah jam sebelum tidur juga masih boleh makan, tetapi jangan makanan berat. Atau bisa minum susu."

Pendapat senada disampaikan ahli medis tim nasional Indonesia untuk U-16 dan U-19, dr Alfan Nur Asyhar. Dia menganjurkan, untuk berbuka dengan makanan ringan. Kemudian baru dilanjutkan dengan makanan berat di malam hari, usai shalat tarawih.

Sementara, bagi yang biasa berolahraga, porsi makan saat puasa harus disesuaikan dengan jumlah kalori. “Berapa kalori yang dibuang selama latihan, itu digantikan saat buka puasa atau sahur. Kalori rata-rata untuk olahragawan adalah 2500-3500 kalori,” ujarnya kepada VIVA.co.id, Kamis, 11 Juni 2015.

Racikan Menu Sehat Puasa

Cermat sajikan menu saat berbuka dan sahur. Perhatikan kalorinya.

img_title
VIVA.co.id
13 Juni 2015