Kebebasan Setengah Hati

Aksi Jurnalis di Hari Buruh
Aksi Jurnalis di Hari Buruh
Sumber :
  • ANTARA/Jojon

Menurut dia, saat ini pers di Indonesia bisa bernapas lega. Sebab, sensor sudah tidak ada. Kontrol penguasa juga tak ada.

Kekerasan masyarakat atau lembaga terhadap pers makin sedikit. Sementara itu, akses menembus sumber informasi juga makin bagus.

“Indikasi secara umum makin baik,” dia menambahkan. Dia menilai, kasus sulitnya jurnalis asing masuk Papua hanya soal teknis. “Pelarangan jurnalis asing itu teknis terkait keamanan,” ujarnya.

Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Sidiq mengatakan, secara umum kondisi pers di Indonesia sudah baik. Ia menilai, di era Presiden Jokowi memang tidak tampak ada upaya pembatasan, atau pengekangan terhadap pers atau media massa.

Sebaliknya, Jokowi sadar akan kekuatan media massa, sehingga pemerintah melakukan konsolidasi sebagian media massa untuk mendukung kebijakannya. 

“Menurut saya ini yang harus dievaluasi secara kritis,” ujarnya kepada VIVA.co.id, Selasa, 3 Mei 2016.

Selanjutnya...Kekerasan Masih Terjadi

Kekerasan Masih Terjadi
AJI menyatakan, potret kebebasan pers di Indonesia masih buruk, salah satunya karena masih tingginya angka kekerasan terhadap jurnalis dan media. “Kami, masih mencatat, dari 12 kasus kematian wartawan karena menjalankan tugas, masih ada 8 kasus yang hingga kini belum tuntas,” ujar Jono.

Menurut dia, organisasinya sudah berkali-kali mendesak pemerintah untuk menuntaskan sejumlah kasus tersebut. Sebab, ada kecenderungan kalau kasus itu tidak tuntas akan menimbulkan kesan bahwa negara telah memberikan impunitas terhadap kasus kekerasan itu.

Selain itu, hal itu bisa menimbulkan kesan bahwa pelaku sengaja dibiarkan oleh negara dan mengancam kebebasan pers di Indonesia ke depan. “Ada pelaku yang tidak diusut dengan tuntas dan dibiarkan. Kasus Udin menjadi simbol karena sudah hampir 18 tahun sejak 1996, sudah banyak bukti juga tidak pernah diselesaikan dengan serius,” dia menerangkan.

Menurut dia, Pemerintahan Jokowi tidak serius terkait kebebasan pers dan kebebasan berekspresi. Sebab, antara yang disampaikan dengan apa yang terjadi di lapangan tidak konsisten.

“Masih banyak kasus kekerasan terhadap jurnalis yang terjadi di daerah,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title