Otomotif, Tutup Pabrik hingga Kartel

- ANTARA/Hafidz Mubarak A
Dia mengungkapkan, saksi berkompeten itu akan menghitung dasar harga yang ditetapkan pabrikan sepeda motor di Indonesia. Sebab berdasarkan penelusurannya, ada selisih harga yang cukup besar antara Yamaha dan Honda dengan pelaku usaha atau kompetitor motor lainnya
Dari pihak Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), polemik ini memang dikatakan bakal menjadi efek buruk bagi industri motor di Tanah Air. Karena citra Indonesia di mata luar negeri akan tercoreng, di tengah pemerintah yang terus berupaya menggenjot ekspor.
"Dan itu menjadi problem, kita harus tahu, semua institusi yang menangani bidang usaha, entah itu dari pembinanya, departemen perindustrian ataupun perdagangan, kemudian juga institusi yang menangani persaingan usaha, perlu tahu bahwa masalah lain yang berpengaruh terhadap pemeriksaan ini adalah citra kita di luar negeri," kata Ketua AISI Gunadi Shinduwinata.
AISI tak habis pikir dengan tudingan sekongkol anggotanya, Yamaha-Honda. Sebab, baik di Indonesia hingga di negara asalnya, kedua merek itu terkenal sebagai musuh bebuyutan, dan sejak lama bersaing sengit. "Jadi saya pikir itu agak kejauhan untuk menuduh anggota kami melakukan suatu perjanjian kesepakatan untuk pengaturan pasar dan harga ataupun lainnya."
Sementara Syarkawi Rauf mengatakan, Yamaha-Honda terpantau menjalin komunikasi seputar persekongkolan pada 2013 dan 2014 lalu. KPPU mengendus dugaan persekongkolan ini pada 2015 lalu. KPPU juga menemukan adanya pergerakan harga motor skutik Yamaha dan Honda yang saling beriringan. Kenaikan harga motor skutik Yamaha selalu mengikuti kenaikan harga motor skutik Honda. Bahkan dalam setahun, harga bisa naik hingga tiga kali.
“Sebenarnya, biaya produksi mereka itu cuma Rp7-8 jutaan, tapi kini dijual mahal (di atas Rp15 juta per unit). Mereka jual hingga dua kali lipat,” kata dia. Idealnya, kata Syarkawi, mereka jual motor-motor skutiknya dengan harga Rp10 jutaan dengan asumsi margin yang diambil sekira 20 persen. "Sebenarnya angka itu cukuplah bagi mereka untuk mendapatkan keuntungan,” kata dia.