- Defensenews.com
VIVA – Angkatan Udara Ukraina bungkam terkait kabar peluru kendali MIM-104 Patriot buatan Amerika Serikat (AS), tak mampu menghadapi keganasan rudal hipersonik berkemampuan nuklir militer Rusia, Kh-47M2 Kinzhal (Dagger).
Militer Ukraina mengklaim telah berhasil menembak jatuh enam unit rudal hipersonik Kinzhal, Selasa 16 Mei 2023. Akan tetapi, Kementerian Pertahanan Rusia membantah informasi tersebut.
Di sisi lain, seorang pejabat Amerika yang dirahasiakan identitasnya justru menyebut jika rudal Patriot buatan negaranya mengalami rusak parah. Senjata kiriman AS itu dihantam rudal Kinzhal Rusia, dalam serangan di hari itu.
Klaimnya dibantah langsung oleh pejabat AS, Juru Bicara Angkatan Udara Ukraina, Kolonel Yuriy Ihnat, akhirnya memberi pernyataan. Ihnat memilih bungkam dan tak bersedia menanggapi kabar yang dihembuskan pejabat AS itu.
VIVA Militer: Sistem rudal pertahanan udara MIM-104 Patriot
- thedrive.com
"Kami tidak dapat mengomentari ini. Kami tidak akan mengomentari sumber-sumber Rusia," ucap Ihnat dilansir VIVA Militer dari Kyiv Independent.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, juga tak memberikan laporan yang jelas terkait hal ini. Kirby enggan memastikan laporan kerusakan yang dialami senjata yang diproduksi oleh Raytheon itu.
Kirby menjawab pertanyaan yang muncul, apakah unit rudal Patriot yang rusak bisa dikirim kembali ke AS untuk diperbaiki
"Saya tidak dapat mengonfirmasi laporan tentang kerusakan sistem Patriot di Ukraina. Tetapi jika ada kerusakan yang perlu diperbaiki di luar Ukraina, kami pasti akan membantu," kata Kirby dikutip VIVA Militer dari CNN.
VIVA Militer: Jet tempur Rusia, MiG-31K, membawa rudal nuklir Kh-47M2 Kinzhal
- pond5.com
Dilihat dari spesifikasi kedua senjata, MIM-104 Patriot jelas kalah jauh jika dibandingkan dengan Kh-47M2 Kinzhal militer Rusia. Meski masih diproduksi sejak pertama kali pada 1976, varian Patriot yang digunakan pasukan Ukraina adalah buatan tahun 1999, atau PAC-3.
Rudal Patriot PAC-3 memiliki kemampuan menghancurkan sasaran rudal balistik, hanya sejauh 60 kilometer. Teknologi ini sangat berbeda jauh dengan Kinzhal, yang mampu menjangkau jarak 2.000 kilometer, dengan hulu ledak nuklir 50 kiloton.
Diproduksi sejak 2017, Kh-47M2 Kinzhal memiliki basis peluncuran melalui jet tempur pembom Mikoyan MiG-31 BM/K. Tupolev Tu-22M3M, dan Sukhoi Su-57.
