Laporan Intelijen: Rusia Masih Sangar, Siap Perang Jangka Panjang

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF)
Sumber :
  • pravda.com.ua

VIVA – Hampir 15 bulan militer Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, sejumlah pihak menilai jika pasukam Vladimir Putin menelan banyak kerugian. Apalagi armada Beruang Merah belum bisa menguasai penuh front timur, dan masih jauh menuju ibukota Kiev.

Innalillahi, Prajurit Terbaik TNI Angkatan Darat Meninggal Dunia Tersambar Petir

Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) kerap membeberkan data kehancuran persenjataan dan peralatan tempur, hingga klaim membunuh sejumlah tentara Rusia. 

Baru-baru ini, Komandan Angkatan Darat Ukraina, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, bahkan menyatakan jika militer Rusia belum merebut kendali total kota Bakhmut (Artyomovsk), Republik Rakyat Donetsk (DPR).

Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

Akan tetapi, laporan militer Ukraina justru terbantahkan oleh data yang diungkap oleh Jerman, salah satu negara sekutu dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

VIVA Militer: Serangan artileri militer Rusia di Ukraina

Photo :
  • nammo.com
Masuk Jebakan, Tentara Israel Ditembak Mati Sniper Hamas di Gaza Utara

Kepala Badan Intelijen Federal Jerman, Bruno Kahl, menegaskan jika sampai saat ini ia sama sekali belum mendapat bukti melemahnya kekuatan militer Rusia.

Menurut Kahl Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) masih akan terus digdaya, bahkan jika harus menghadapi perang dalam waktu yang lama.

"Rusia masih mampu berperang dalam jangka panjang, mengisi kembali pasukan dengan personel militer, senjata, dan amunisi," ucap Kahl dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti.

Tak hanya Kahl, pakar strategi militer Kementerian Pertahanan Austria, Kolonel Markus Reisner, juga menyatakan hal yang sama.

VIVA Militer: Pasukan Distrik Militer Selatan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia

Photo :
  • armenpress.am

"Banyak fakta bahwa banyak yang mencoba membesar-besarkan kelemahan tentara Rusia. Rusia adalah musuh yang harus dianggap serius," kata Reisner.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya