- Wikipedia
VIVA – Masuk sebagai anggota militer pada masa pemerintahan Jepang bukanlah hal yang mudah, seperti yang dirasakan Soedirman. Pada Oktober 1943 pemerintah membentuk Pembela Tanah Air (Peta) dan pria yang akrab disapa Pak Dirman ini bergabung di dalamnya.
Menurut data yang diperoleh VIVA Militer, Jumat 10 Juli 2020, pada saat itu Pak Dirman yang menjabat sebagai Daidanco (komandan batalyon) dianggap sebagai perwira yang berbahaya bersama dengan beberapa orang lainnya.
Kemudian mereka dibawa ke Bogor oleh pemerintah Jepang yang sudah berencana untuk membunuhnya. Namun takdir berkata lain, karena tanggal 14 Agustus 1945 Jepang sudah menyerah kepada Sekutu dan sesudah itu Soedirman kembali lagi ke Banyumas.
Soedirman diketahui tetap berada di Banyumas ketika proklamasi dikumandangkan. Pada tanggal 23 Agustus 1945, pemerintah membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR). Orang-orang yang tergabung dalam BKR merupakan bekas tentara yang pernah bergabung dengan Peta.
Soedirman terpilih menjadi Ketua BKR Karesidenan Banyumas dan dibantu Residen Banyumas Mr. Iskak Tjokrohadisuryo serta beberapa tokoh lainnya. Berkat kecakapan dan kepintaran Pak Dirman, BKR berhasil melakukan perundingan dengan Jepang.