- Pen. Pasmar 3
Papua – 1.075 personel Marinir TNI AL dari satuan jajaran Pasmar 3 Sorong siap menjalankan tugas menjaga dan mengawal pelaksanaan Pemilu 2024 di tanah Papua.
Kesiapan prajurit Pasmar 3 Sorong itu terlihat dalam Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu dan Pengamanan Perbatasan Mobile RI-PNG di lapangan apel Mako Koarmada III, Distrik Salawati, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Senin, 18 Desember 2023.
Apel gelar 1.075 pasukan yang terdiri dari 1 SSY Yonif 11 Mar, 1 SSY Menkav 3 Mar, 1 SSY Menart 3 Mar, 1 SSY Menbanpur 3 Mar, 1 SSY Yontaifib 3 Mar dan 1 SSK Pamtas RI-PNG Mobile Papua itu dipimpin langsung Komandan Pasmar 3 Brigjen TNI (Mar) Sugianto.
Danpasmar 3 Brigjen TNI (Mar) Sugianto mengatakan, Apel Gelar Pasukan yang diselenggarakan oleh prajurit Marinir Pasmar 3 Sorong dilakukan untuk melihat secara langsung kesiapan satuan, baik personel maupun material guna mendukung kesiapan operasi dan penugasan.
"Terutama lagi untuk memeriksa kesiapan personel dan material yang akan melaksanakan PAM Pemilu serta Pamtas RI-PNG Mobile Papua 2024," kata Danpasmar 3 Sorong Brigjen TNI (Mar) Sugianto dilansir VIVA Militer dari keterangan resminya, Senin, 18 Desember 2023.
VIVA Militer: Prajurit Pasmar 3 Sorong gelar pasukan di Markas Koarmada 3 Sorong
- Pen. Pasmar 3
Untuk prajurit Marinir yang akan ditugaskan dalam Pengamanan Perbatasan Mobile RI-PNG, lanjut Danpasmar 3, agar dapat mempersiapkan diri dengan mengutamakan keselamatan dalam menjalankan tugas di medan laga.
"Ada beberapa hal yang harus dipedomani diantaranya siapkan profesionalisme dan kemampuan, jaga dan junjung tinggi kehormatan Korps Marinir, utamakan faktor keselamatan dalam melaksanakan penugasan," ujar Danpasmar 3.
Usai memimpin upacara Apel Gelar Pasukan, Brigjen TNI (Mar) Sugianto kemudian menyempatkan diri untuk mengecek kesiapan personel satu persatu, serta material tempur pasukan, kendaraan dinas (randis), dan kendaraan tempur (ranpur) Pasmar 3 Sorong yang digelar dalam upacara tersebut.
Beda Pendapat, Perpecahan Tercium di Kabinet Pemerintahan Netanyahu
Perpecahan dalam pemerintahan Israel terkait perang di Gaza mulai terjadi setelah Menteri Pertahanan Israel secara terbuka menuntut strategi yang jelas dari PM Netanyahu.
