Hati-hati Nyetir di Daerah Ini, Banyak Pengemudi Agresif

Pengemudi mobil menanduk polisi
Sumber :
  • Instagram

VIVA – Karakter orang berbeda-beda di setiap daerah di Indonesia, begitu juga gaya mengemudinya. Hal itu ternyata berdampak pada penyebab dari kecelakaan yang terjadi di wilayah tersebut.

Great Enthusiasm for the Hyundai Festival in Jakarta

Menurut data yang dihimpun Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), ada beberapa daerah dengan gaya mengemudi yang paling tidak teratur dan terlalu agresif. Seperti yang disampaikan Direktur sekaligus trainer SDCI, Sony Susmana.  

“Ini terbangun di daerah masing masing, tingkat agresifitas pengemudi yang paling kacau itu Makassar. Nomor dua Medan, ketiga Surabaya. Itu terbangun dari kultur daerah masing-masing,” ujarnya di Jakarta, Senin 29 Oktober 2018.

Puncak Harinya Hyundai Beri Ragam Keseruan untuk Warga Jakarta

“Kecelakaan di setiap daerah juga macam-macam. Di Manado paling banyak karena mabuk, Makassar dan Medan agresif,” kata dia menambahkan.

Satu mobil berpenumpang sebelas orang kecelakaan tunggal parah di jalan lintas Padang-Painan, Sumatera Barat, tepatnya di kawasan kelok Patai pada Minggu pagi, 17 Juni 2018.

Begini Cara Aman Berkendara dengan Motor Listrik

Sedangkan, di Jakarta kecelakaan yang melibatkan pengendara mobil, faktornya karena banyak pengemudi yang belum paham.

"Di dalam kota (Jakarta), karena fenomenanya itu banyak kecerobohan saat di jalan, dan pengemudi tidak mampu melakukan manuver," tuturnya.

Menurut data kepolisian, sepanjang semester awal 2018 tercatat ada 51.989 kecelakaan, dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai 12.674 jiwa. Pada periode Juli sampai September 2018, Korlantas Polri menyebutkan bahwa sepeda motor menempati peringkat atas, dengan jumlah 34.947 ribu kecelakaan.

Sementara, kecelakaan yang disebabkan oleh pengemudi mobil hanya 7.342 ribu. Dalam jangka waktu tersebut, remaja dan dewasa dengan rentang usia 15-25 tahun yang paling rentan mengalami insiden. Begitupun dengan usia produktif 20-60 tahun, angkanya mencapai 3.388 orang yang kehilangan nyawa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya