Kendaraan Listrik Indonesia Makin Diminati, Ini Buktinya

VIVA Otomotif: Baterai untuk mobil listrik buatan Hyundai Energy Indonesia
Sumber :
  • VIVA/Yunisa Herawati

Jakarta, 20 Oktober 2023 – Kementerian Perindustrianberkomitmen untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

BYD Tak Akan Terjun ke Dunia Sepeda Motor

Pada tahun 2030, industri otomotif di dalam negeri ditargetkan dapat memproduksi sepeda motor listrik roda dua dan tiga sebanyak 9 juta unit, serta mobil listrik dan bis listrik sebanyak 600 ribu unit.

Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengatakan bahwa perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia semakin tumbuh pesat, bahkan di luar ekspektasi pasar.

Toyota Gak Sejalan dengan Moeldoko, Ini yang Bikin Mobil Hybrid Perlu Insentif

Hal ini didukung oleh berbagai kebijakan strategis dari pemerintah, seperti pemberian kepastian usaha, penyusunan roadmap, dan peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN.

Hyundai Ioniq 6 meluncur di GIIAS 2023

Photo :
  • Arianti Widya
Ukur Diri Dulu, Gak Semua Orang Bisa Punya Mobil Listrik

Hingga saat ini, Indonesia sudah memiliki lima perusahaan yang memproduksi bis listrik dengan total kapasitas produksi sebesar 2.480 unit per tahun dan total investasi sebanyak Rp0,36 triliun.

Selain itu, terdapat tiga perusahaan yang memproduksi mobil listrik dengan total kapasitas produksi sebesar 34.000 unit per tahun dan total investasi Rp2,403 triliun. Sementara itu, 48 perusahaan memproduksi sepeda motor listrik dengan kapasitas produksi 1,427 juta unit per tahun dan total investasi Rp0,818 triliun.

Dalam rangka mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik, Indonesia saat ini telah memiliki dua pabrik baterai, yaitu PT HLI Green Power dan PT International Chemical Industry (ABC).

VIVA Otomotif: Wuling Air ev

Photo :
  • Dok: Wuling Motors

PT HLI Green Power merupakan perusahaan hasil kolaborasi antara Hyundai Grup dan LG untuk memproduksi sel baterai, dengan kapasitas tahap pertama sebesar 10 GWh dan nilai investasi mencapai US$1,1 miliar.

Pabrik baterai mobil listrik tersebut direncanakan akan selesai dibangun pada tahun 2023, dan bisa berproduksi komersial untuk menyuplai kebutuhan pabrik mobil listrik di tahun 2024. Industri sel baterai ini nantinya akan menyuplai kebutuhan bagi sekitar 150.000-170.000 kendaraan listrik.

Sedangkan, PT International Chemical industry memiliki kapasitas produksi 100 MWh per tahun (setara 9 juta butir cell), dengan target total kapasitas produksi 256 MWh per tahun (setara 25 Juta butir cell).

Sesuai dengan amanat Perpres 55 Tahun 2019, pemerintah juga memberikan insentif baik kepada konsumen maupun terhadap industri manufaktur.

Insentif kepada konsumen, antara lain PPnBM 0 persen dan PPN DTP, BBN dan PKB KBLBB 0 persen dari dasar pengenaan pajak, suku bunga yang rendah dan uang muka 0 persen, diskon tambah daya listrik, pelat nomor khusus, serta bantuan pembelian kendaraan listrik roda dua sebesar Rp7 Juta.

Sementara itu, insentif kepada industri manufaktur, meliputi tax holiday, mini tax holiday, tax allowance, fasilitas Bea Masuk, BMDTP, dan Super Tax Deduction.

“Dengan adanya insentif-insentif untuk produsen ini, diharapkan akan memicu produksi berbagai jenis kendaraan listrik di Indonesia,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif dari keterangan resmi Kemenperin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya