- Instagram Ride_xperience
Jakarta – Saat berkendara, penting untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas demi keamanan diri sendiri dan orang lain. Adapun salah satu aturan yang harus ditaati ialah jangan melanggar marka jalan dan jalur melintas.
Dikutip VIVA Otomotif dari laman Instagram @Ride_xperience pada Rabu, 13 Maret 2024, terdapat sebuah video viral yang memperlihatkan tabrakan adu banteng antar dua pengendara motor.
Pada tayangan tersebut, terlihat jelas jika tabrakan terjadi karena sikap kurang hati-hati dari kedua pengendara yang melaju dengan kencang.
Video direkam oleh seorang penumpang motor, yang melaju dengan santai dan kecepatan teratur. Kejadian nahas bermula saat perekam menjumpai tikungan tajam dan mobil dari arah berlawanan.
Pasalnya, ada pengendara dari arah berlawanan yang hendak menyalip mobil dengan menerabas marka jalan, dan langsung disambut oleh pengendara lain dari belakang perekam. Jelas saja, tabrakan keras antara keduanya tidak bisa dihindari.
Video ini telah ditonton lebih dari 130.000 kali di Instagram dan sukes mendulang beragam komentar dari warganet. Sebagian besar beradu argumen terkait siapa pihak yang patut disalahkan.
Namun satu hal yang unik, mayoritas warganet sepakat jika kecelakaan ini terjadi akibat aksi menerobos marka jalan lurus, yang seharusnya tidak boleh dilewati.
"Belagu banget nyalip di tikungan. Kasian diri sendiri gak sih," kata warganet.
"Jadi sekarang tau kan apa itu maksudnya garis tidak putus-putus," tulis netizen.
"Orang gangerti aturan gini, marka jalan lurus ga putus2 itu artinya gaboleh nyalip," tutur warganet.
"Yg salah yg ninjanya tau marka gak putus-putus di tikungan pula eee keluar jalur mau nyalip," kata netizen.
"Untung ketemunya cuma motor. Coba nyalip di tikungan ketemunya truk, wassalam lu.. Pahami makna garis lurus tidak putus-putus," kata satu warganet.
"Nyalip di tikungan plus garis tidak putus, hebat tapi resiko tanggung sendiri," tulis netizen lainnya.
Pria Ini Curi Puluhan Mobil Jeep, Kerugian Capai Rp16 Miliar
Seorang Pria asal Houston didakwa karena telah mencuri lebih dari 25 kendaraan, yang didominasi merek Jeep dan harganya mencapai US$1 juta atau setara dengan Rp16 miliar.
