Mobil Murah "Haram" Minum Premium, Produsen Pusing

Peluncuran Mobil Mitsubishi Mirage
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews
- Menteri Perindustrian, MS Hidayat, memastikan regulasi mobil murah ramah lingkungan atau
Low Cost Green Car
(LCGC) akan terbit dua pekan lagi.


Keputusan itu tidak lantas membuat para produsen mobil yang telah menunggu lama senang. Sebab, Hidayat mengatakan mobil-mobil LCGC tidak boleh menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seperti Premium dan Solar.

Klasemen MotoGP 2024: Menang di Jerez, Pecco Bagnaia Ancam Posisi Jorge Martin

Para produsen pun merasa bingung dengan apa yang disampaikan oleh menteri perindustrian itu. Salah satunya adalah Mitsubishi.
Riwayat Rio Reifan Kesandung Kasus Narkoba, Sudah Lima Kali


Rocky Gerung Minta Anies Jangan Nyagub Lagi: Itu Lebih Bermutu, Ngerti Etika Politik
"Kami padahal sudah siap, tapi masih harus menunggu keputusan akhir. Jadi pusing karena wajib Pertamax, kok
jadi banyak sekali target peraturan," kata
Executive Marketing Director
PT Kramayudha Tiga Berlian, Rizwan Alamsjah, di sela acara Outlander Sport Smart Driving Experience, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2013.


Rizwan mempertanyakan sistem pemantauan dan pengawasan penggunaan BBM nonsubsidi untuk penggunaan mobil-mobil LCGC.


"Kalau tidak kontrol dan pengawasan, diperkirakan tidak jauh berbeda dengan mobil lain yang bukan mobil murah," katanya.


Diketahui, Mitsubishi akan menggunakan
platform
Mirage untuk mobil murahnya. Mirage yang dibuat untuk versi LCGC akan berbeda dengan spek sekarang.


Sebelumnya, MS Hidayat menyatakan LCGC harus mengusung mesin 1.200 cc yang sudah mengadopsi Euro 2, dengan konsumsi bahan bakar, satu liter mampu mencapai jarak 20 kilometer.


"Kami minta semuanya menggunakan Pertamax. Dan kami sedang persiapkan untuk pengawasannya," kata dia. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya