Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews
- Menteri Perindustrian, MS Hidayat, memastikan regulasi mobil murah ramah lingkungan atau
Low Cost Green Car
(LCGC) akan terbit dua pekan lagi.
Keputusan itu tidak lantas membuat para produsen mobil yang telah menunggu lama senang. Sebab, Hidayat mengatakan mobil-mobil LCGC tidak boleh menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seperti Premium dan Solar.
Para produsen pun merasa bingung dengan apa yang disampaikan oleh menteri perindustrian itu. Salah satunya adalah Mitsubishi.
"Kami padahal sudah siap, tapi masih harus menunggu keputusan akhir. Jadi pusing karena wajib Pertamax,
kok
jadi banyak sekali target peraturan," kata
Executive Marketing Director
PT Kramayudha Tiga Berlian, Rizwan Alamsjah, di sela acara Outlander Sport Smart Driving Experience, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2013.
Rizwan mempertanyakan sistem pemantauan dan pengawasan penggunaan BBM nonsubsidi untuk penggunaan mobil-mobil LCGC.
Baca Juga :
Ekonom Sebut Omnibus Law Jadi PR Prabowo-Gibran
Baca Juga :
Ingin Duet Lagi di Pilkada Jatim, Khofifah Akui Merasa Nyaman dan Produktif bersama Emil
Sebelumnya, MS Hidayat menyatakan LCGC harus mengusung mesin 1.200 cc yang sudah mengadopsi Euro 2, dengan konsumsi bahan bakar, satu liter mampu mencapai jarak 20 kilometer.
"Kami minta semuanya menggunakan Pertamax. Dan kami sedang persiapkan untuk pengawasannya," kata dia. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya, MS Hidayat menyatakan LCGC harus mengusung mesin 1.200 cc yang sudah mengadopsi Euro 2, dengan konsumsi bahan bakar, satu liter mampu mencapai jarak 20 kilometer.