- Jeffry Yanto/VIVA.co.id
VIVA – Setiap supercar umumnya memiliki warna ciri khas masing-masing, sebut saja Aston Martin dengan warna abu-abu, Ferrari lebih terkenal warna merahnya. Tapi, tidak semua pemilik supercar menyukai warna ciri khas pabrikan, seperti halnya para pemilik McLaren di Indonesia.
Chief Executive Officer McLaren Jakarta, Irmawan Poedjoadi, mengatakan, meskipun McLaren warna ciri khasnya orange, namun kenyataannya di Indonesia warna tersebut tidak begitu diminati. Kata dia, dari sekitar 100 unit populasi McLaren di Indonesia justru lebih dominan warna gelap.
"Kenyataannya di Indonesia kebanyakan pemilik McLaren memilih warna abu-abu dan hitam. Orange, kuning ada beberapa, tapi tetap lebih dominan yang gelap," ujarnya.
Padahal supercar rata-rata memiliki warna cerah, tujuannya membentuk identitas dari mobilnya. Kata dia, warna cerah itu membuat aura orang lebih berani dan terlihat lebih strong untuk supercar. Kalau doff jarang, tapi rata-rata orang masih alternatif karena tidak semuanya suka.
"Dijual lagi gimana kalau pakai warna doff, makannya sekalinya ada paling pakai sticker. Karena pengguna supercar pun memikirkan harga jual kembali, kecuali dia memang mengoleksi beberapa item," tuturnya.
Lantas warna apa yang paling mahal di McLaren? "Warna yang paling mahal itu pasti yang customize, jadi di luar dari warna standarnya McLaren. Misalnya enggak ada warna hijau, jika begitu dia harus bayar ekstra. Harganya enggak sampai lima persen untuk tambahan," katanya. (ren)
Kiat Bisnis Sukses Ala Presiden McLaren Club
Tak minder bergaul dengan kalangan yang lebih tinggi.
