- VIVAnews/Herdi Muhardi
VIVA – Toyota rupanya masih menempatkan Indonesia sebagai salah satu pasar yang perlu digarap dengan serius. Tak hanya dengan mendatangkan mobil secara utuh atau rakitan, Toyota juga menjadikan Indonesia sebagai basis produksi lewat PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia.
Presiden Direktur PT TMMIN, Warih Andang Tjahjono mengatakan, adanya produksi mobil secara lokal diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat mengingat rasio kepemilikan mobil yang masih cukup rendah di Indonesia.
"Sekarang kepemilikan mobil itu di sini per 1000 orang baru 90. Thailand baru 200-300, Jepang dan Eropa 600-300. Kalau (rasio) kita jadi 300 saja itu marketnya sudah 3 juta," kata Warih di Solo.
Saat ini, dikatakan Warih, kapasitas produksi dari industri otomotif di Indonesia baru 2 juta unit per tahun. Sementara kebutuhan masyarkat akan mobil, menurut dia masih cukup tinggi. "Kalau industri kita enggak kuat, market segitu gedenya siapa yang mau ngisi," kata Warih.
Salah satu indikasi kebutuhan masyarakata akan kendaraan roda empat atau lebih masih cukup tinggi bisa dilihat dari mulai banyak dibangunnya infrastruktur jalan dan lain sebagainya. Pembangunan infrastruktur, kata Warih, membutuhkan kendaraan angkut, dan saat ini penjualan mobil angkut barang atau commercial vehicle di Indonesia, juga memperlihatkan angka positif.
"Dua tahun terakhir yang naik adalah commercial vehicle truck, ini menjadi indikasi ekonomi kita terus berkembang. Kalau commercial vehicle naik, itu bakal mendorong model-model yang lain juga naik," ujar dia.
Viral Wanita Ini Nyesel Beli Toyota Vellfire, Cicilan dan Biaya Servis Mencekik!
Sosial media sedang ramai perbincangan mengenai penyesalan yang dirasakan oleh seorang wanita asal yang membeli mobil Toyota Vellfire karena besarnya cicilan.
