VIVA – Untuk mengembangkan mobil listrik di Indonesia, Kementerian Perindustrian menggandeng produsen mobil. Saat itu hanya Mitsubishi yang memberikan mobil listriknya untuk bahan studi, namun PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) juga akan melakukan hal yang sama.
“Itu kerja sama riset saja yang difasilitasi Kemenperin, untuk riset mobil listrik di Indonesia begitu lah ceritanya,” kata Director Administration & Corporate Planning PT TMMIN, Bob Azam kepada VIVA, Selasa 3 Juli 2018.
Saat ditanya soal teknis kerja samanya, dirinya enggan berkomentar apakah Toyota hanya sekadar meminjamkan jajaran mobil listrik dan hybridnya atau diberikan secara cuma-cuma. Karena semua peraturannya akan diatur oleh pihak Kemenperin. “Teknisnya perindustrian yang mengatur, karena perindustrian yang mengkordinir,” kata Bob Azam.
Dari undangan Kemenperin yang masuk ke meja redaksi VIVA, tertulis bahwa Menteri Perindustrian serta Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi akan meresmikan kerja samanya dengan TMMIN bertema ‘Electrified Vehicle Comprehensive Study’ yang akan dilakukan besok.
Dalam acara tersebut jajaran pemerintah terkait juga akan melakukan uji coba mobil listrik Toyota seperti PHEV dan HEV. “Saya baru dapat laporannya jam 10.00 WIB (berapa unit dan mobil apa saja). Elektrik termasuk hybrid, yang penting datang besok,” katanya.
Sampai sekarang pihak Kemenperin belum ada yang bisa dihubungi, pesan singkat VIVA.co.id kepada Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika juga belum mendapat balasan.
Sebagai informasi, Mitsubishi Motors sudah lebih dulu menyumbangkan 10 unit mobil listriknya kepada pemerintah sebagai bahan studi, delapan unit mobil hybrid Outlander PHEV dua unit i-MiEV sebagai mobil full listrik, dan empat unit quick charger.
Neta Mulai Rakit Mobil Listrik di Indonesia
Acara peresmian itu diadakan di pabrik PT Handal Indonesia Motor, yang berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.
