- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA – Agar tetap ramah lingkungan, pabrikan mobil berlomba-lomba menelurkan mobil berteknologi hibrida dan full electric untuk dijual secara global. Tapi, Mazda hingga kini masih saja andalkan mesin konvensional miliknya yang mengadopsi teknologi SkyActive.
General Manager Asean Business Office Mazda Motor Corporation, Susumu Niinai mengatakan, tiap negara punya aturan berbeda-beda soal emisi. Bahkan dia percaya, dengan teknologi yang dikembangkan di mesin konvensional juga bisa rendah emisi.
“Meningkatkan efisiensi bahan bakar banyak caranya di mesin konvensional, dan maker lain tidak mempunyai teknologi seperti kami (jadi lebih cepat produksi mobil hybrid),” ujarnya di ICE, BSD City, Tangerang, Jumat 3 Agustus 2018.
Namun bukan berarti pabrikan asal Jepang itu tak memiliki mobil hibrida, seperti Mazda3 yang dijual di Jepang. “Hybrid sekarang baru Mazda3 untuk pasar Jepang, tidak menutup kemungkinan akan kami jual secara global,” sambungnya.
Sementara mobil listrik, Mazda baru mulai memproduksinya pada 2019. Sangat berbeda dengan pabrikan Jepang lainnya seperti Toyota, Nissan dan Honda yang sudah menjual mobil full listrik untuk pasar global, bahkan hydrogen seperti Honda.
“Mobil full electric kami belum ada, tapi kami sedang mempelajarinya, karena di Amerika Serikat ada regulasi zero emission Mazda berencana buat itu pada 2019. Nanti jika mobilnya sudah diproduksi dan timing-nya sudah tepat, kami akan sosialisasikan lagi,” katanya.
SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika
Perjalanan ini berhasil membuktikan, bahwa mobil listrik BinguoEV mampu menempuh perjalanan jauh dengan aman dan nyaman.
