- VIVA/Jeffry Yanto
VIVA – Memiliki mobil mewah sekelas Lamborghini, Porsche, Aston Martin, atau Rolls-Royce, butuh keuangan yang stabil. Sebab, dengan harga mobil yang mencapai miliaran rupiah, pemilik harus menyiapkan dana hingga ratusan juta rupiah untuk pajak tahunannya.
Karena, biaya pajak per tahunnya cukup mahal, tidak heran apabila beberapa konglomerat pemilik supercar ada saja yang menunggak. Hal tersebut bisa terlihat dari data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Juni 2018, ada 524 unit mobil mewah yang belum bayar pajak.
"Waktu itu pernah mobil saya masuk berita di foto, kata gubernur belum bayar. Padahal, sudah bayar pajak, bahkan ganti pelat. Jadi, ada data yang kurang valid. Makanya, jangan serta merta menyalahkan anak klub, cek dulu," ujar Presiden Direktur Prestige Image Motorcars, Rudy Salim di Jakarta, Kamis malam 23 Agustus 2018.
Pajak kendaraan bermotor memang diatur oleh Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) masing-masing wilayah. Rudy sebagai penjual mobil mewah mengatakan, biaya pajak tahunan setiap merek mobil beda-beda.
"Sekelas Porsche Rp40-60 juta pajak tahunannya. Untuk sekelas Lamborghini Rp130 juta, kurang lebih sama dengan Rolls-Royce. Kalau Aston Martin Rp70-80 jutaan," tutur pria yang juga bergabung di salah satu klub mobil mewah tersebut.
Mobil Mewah Harvey Moeis Nunggak Pajak Ratusan Juta, Ada yang Pakai Nama PT
Berdasarkan penelusuran melalui laman samsat, Mobil mewah Harvey moeis yang kembali disita Kejaksaan Agung, diketahui dalam keadaan menunggak pajak.
