Hyundai Pindah Markas ke Indonesia

Pabrik Hyundai di Ulsan, Korea Selatan
Sumber :
  • YouTube

VIVA – Pasar kendaraan Indonesia masih menarik minat para produsen, untuk mengguyurkan investasi agar bisnis mereka semakin berkembang. Termasuk, pabrikan mobil Hyundai asal Korea Selatan.

Merek otomotif yang produknya sering muncul di Drama Korea itu, tidak hanya sekadar menjual produk saja. Mereka juga membangun pabrik, yang akan digunakan sebagai basis produksi.

Baca juga: Bintangnya Daihatsu Bukan Lagi Xenia

Meski saat ini masuk ke dalam kategori darurat COVID-19, pembangunan fasilitas produksi kendaraan dengan total area seluas 77,6 hektare itu tetap dilakukan.

Presiden Direktur PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Yoon Seok-choi mengatakan, pihaknya amat memahami situasi yang terjadi saat ini. Namun, HMMI berkomitmen untuk terus mendukung masyarakat serta lingkungan di sekitar.

Hyundai Kona dipamerkan di IIMS 2019

Sementara itu, Wakil Presiden Hyundai Motor Asia Pasifik, Lee Kang-hyun menjelaskan bahwa mereka akan memindahkan markas Hyundai untuk wilayah Asia Pasifik, dari Malaysia ke Indonesia.

“Ada 3 investasi yang disiapkan. Headquarter pindah dari Malaysia ke Indonesia, lalu Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, dan Hyundai Motor Indonesia. Jadi, lengkap persiapan untuk masuk ke Indonesia,” ujarnya saat acara diskusi yang diadakan oleh Marketeers, dikutip Jumat 15 Mei 2020.

Penjualan Hyundai Meroket, Pabrikan Jepang Perlu Waspada

“Pembangunan lanjut, walaupun ada COVID-19. Mudah-mudahan sesuai rencana, akhir tahun selesai dan mulai bisa jualan tahun depan bulan November,” kata dia menambahkan.

Diketahui, Hyundai berencana untuk memproduksi mobil jenis SUV kompak, MPV kompak dan model sedan, yang dirancang khusus untuk pelanggan di pasar Asia Tenggara, di pabrik barunya di Deltamas, Cikarang.

Respons HMID soal Kemunculan Mobil Baru China yang Ancam Hyundai Creta
Pabrik mobil listrik BYD

China Serang Balik Kritikan Amerika Serikat soal Produksi Mobil Listrik yang Berlebihan

China membalas kritikan Amerika Serikat perihal produksi mobil listrik asal Negeri Tirai Bambu tersebut yang dinilai berlebihan & melebihi permintaan domestik dan ekspor.

img_title
VIVA.co.id
11 April 2024