- VIVA/Pius Mali
VIVA – Ada perbedaan besar antara pasar kendaraan baru dan bekas, di mana konsumen mobil baru cenderung memilih berdasarkan kemampuan finansial.
Sementara itu, pembeli mobil bekas umumnya ingin mendapatkan fitur yang lebih dengan harga murah. Incaran mereka adalah model yang memiliki harga jual kembali stabil, sehingga bisa menghindari kerugian.
Menurut pengakuan pemilik diler mobil bekas Lotus Motor yang berlokasi di MGK Kemayoran, Yayan, saat ini penjualan kendaraan bekas pakai masih turun akibat dampak dari adanya pandemi.
“Penjualan kami turun sekitar 50 persen, jika dibandingkan dengan tahun 2018 ke atas,” ujarnya kepada VIVA Otomotif, Senin 29 Maret 2021.
Meski demikian, Yayan mengaku bahwa ada perubahan terkait model multi purpose vehicle atau MPV yang banyak dicari konsumen mobil bekas.
“MPV yang banyak terjual saat ini Mitsubishi Xpander,” tuturnya.
Akhir tahun lalu, beberapa pedagang mobil bekas juga mengungkapkan hal yang sama. Mobil andalan Mitsubishi itu banyak dicari, karena dianggap lebih nyaman dan mewah dibandingkan pesaingnya.
Dari beberapa data di laman jual beli mobil online, diketahui harga Xpander varian terendah lansiran 2019 saat ini ada di kisaran Rp155 jutaan.
Sementara itu, varian tertingginya yang diberi label Xpander Ultimate dengan sistem transmisi otomatis, harga bekasnya masih di atas Rp200 juta rakitan tahun yang sama.
Uniknya, harga tersebut tidak mengalami banyak perubahan, meski saat ini banderol Xpander dalam kondisi baru turun karena mendapatkan insentif pajak barang mewah atau PPnBM dari pemerintah.
Sebagai contoh, diler Bumen Redja Abadi menawarkan Xpander tipe GLX transmisi manual di harga Rp193 jutaan. Mobil berkapasitas tujuh orang ini bisa dikredit selama lima tahun, dengan tenor Rp5 jutaan per bulan.
Setiap pembelian unit juga sudah dibekali dengan paket servis, di mana pemilik kendaraan tidak perlu mengeluarkan uang untuk suku cadang dan jasa selama 4 tahun atau jarak 50 ribu kilometer, sesuai ketentuan di buku manual.
