- Tangkapan layar
VIVA – Teknologi dikembangkan untuk membuat hidup manusia jadi lebih mudah, termasuk di industri otomotif. Tapi, terkadang ada situasi tertentu yang membuat benda secanggih apapun tidak bisa menanganinya.
Salah satu contohnya, sistem mengemudi secara otonom yang ada di mobil listrik Tesla. Diberi nama Autopilot, fitur ini memungkinkan komputer menjalankan kendaraan secara otomatis.
Untuk bisa melakukan itu, beragam pengembangan terkini dilakukan, mulai dari memasang sensor canggih hingga sistem komputer yang bisa melakukan perhitungan dalam waktu sangat singkat.
Dengan sistem ini, maka mobil bisa melaju, mengerem dan memutar setir sesuai dengan peta yang ditampilkan di layar dasbor. Komputer juga akan otomatis menjaga jarak dengan kendaraan lain, serta memantau kondisi sekitar.
Namun, ternyata sistem tersebut harus menyerah saat mobil terjebak di kemacetan lalu lintas yang ada di Thailand. Hal itu terlihat, dari unggahan di media sosial.
Dilansir VIVA Otomotif dari laman Facebook Motuba, Senin 5 April 2021, video yang diunggah memperlihatkan bagaimana sistem dibuat bingung dengan padatnya kendaraan di ruas jalan tersebut.
Tampak sensor berkali-kali memperlihatkan adanya sepeda motor melintas di sisi kiri dan kanan. Indikator peringatan dan sensor pemantau jarak terus bekerja berkali-kali tiap detik.
Akhirnya, sistem memberi instruksi pada pengemudi untuk mengambil alih kendali, karena komputer mobil seharga miliaran rupiah itu tidak sanggup melanjutkan tugasnya dalam kondisi tersebut.
“Autopilot Tesla di Thailand ampe menyerah mbah. Padahal kalau dilihat lalu lintasnya 11-12 sama disini,” tulis pengunggah video.
“Autopilot nya dibawa ke cikarang pas jam kerja, langsung minta si uninstall auto pilotnya,” kata warganet.
