Ternyata Ini Penyebab Tikus Suka Gigit Kabel Mobil

Ilustrasi membersihkan mesin mobil
Sumber :
  • Detailking

VIVA – Adanya pandemi membuat banyak orang harus menjalankan aktivitas sehari-hari di dalam rumah, mulai dari bekerja hingga menikmati hiburan.

Jadwal Mobil SIM Keliling Jakarta dan Tangsel Minggu 5 Mei 2024

Kendaraan yang mereka miliki mau tidak mau jarang keluar dari garasi, lebih banyak menghabiskan waktu dalam kondisi parkir. Hal ini mengundang satu masalah, yakni mobil atau motor tersebut jadi sasaran tikus.

Hewan pengerat itu diketahui sering masuk ke kompartemen mesin yang memang terbuka bagian bawahnya. Mereka kemudian melakukan aktivitas yang membuat pemilik kendaraan kesal, yakni menggigit kabel kelistrikan hingga putus.

Top Trending : Aksi Turis Bali Ceburkan Motor ke Kolam Renang hingga Marselino Jadi Tumbal

Uniknya, hal ini terjadi justru pada mobil-mobil keluaran terbaru yang diproduksi 10-15 tahun belakangan ini. Ternyata hal itu ada penyebabnya.

Dilansir VIVA Otomotif dari laman Carscoops, Sabtu 17 Juli 2021, beberapa pemilik mobil mengeluhkan kondisi kendaraan mereka yang rusak atau mogok karena mendapat serangan dari tikus.

Rekaman CCTV Detik-detik Bus Kuning UI Sebelum Tabrakan dengan Mobil HR-V

Mereka berusaha menyampaikan keluhan itu pada pihak diler, dan berharap bisa mendapatkan kompensasi. Ada yang berhasil, namun ada juga yang harus pulang dengan tangan hampa karena masalah tersebut tidak termasuk dalam perlindungan garansi maupun asuransi.

Lantas, apa penyebab kabel kelistrikan mobil dan motor jadi sasaran tikus? Jawabannya adalah material yang digunakan untuk melapisi kabel tersebut.

Photo :
  • Dok Toyota.

Hingga 15 tahun lalu, para produsen otomotif memakai senyawa yang terbuat dari minyak bumi untuk melapisi kabel supaya awet dan tahan lama. Namun seiring bertambahnya minat akan kendaraan, cara tersebut dianggap terlalu mahal.

Para ahli kemudian mencari solusi lain, yakni dengan menggunakan bahan yang terbuat dari kacang kedelai. Selain lebih murah, langkah ini juga dianggap lebih ramah lingkungan karena material yang dipakai berasal dari nabati.

Sayangnya, hal itu justru menimbulkan masalah baru pada para pemilik kendaraan, di mana hewan pengerat yang selalu lapar tertarik dengan bahan itu dan mengunyahnya hingga rusak.

Photo :
  • Pixabay/Zhekalee
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya